Tingkatkan Sertifikasi Pekerja Konstruksi Melalui Bimtek TOT Mandor Plasma di Jakarta

DJBK-JAKARTA.  Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melalui Balai Peningkatan Penyelengaraan Konstruksi Jakarta menyelenggarakan Bimbingan Teknis Training of Trainers (ToT) Mandor Plasma di Balai Peningkatan Penyelengaraan Konstruksi Jakarta, pada 19 Mei 2016, lalu. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah strategi percepatan Ditjen Bina Konstruksi dalam mencapai target sertifikasi tenaga kerja konstruksi sebanyak 750.000 melalui pelatihan mandor atau TOT sebanyak 10.000 tenaga kerja konstruksi.

DJBK-JAKARTA.  Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melalui Balai Peningkatan Penyelengaraan Konstruksi Jakarta menyelenggarakan Bimbingan Teknis Training of Trainers (ToT) Mandor Plasma di Balai Peningkatan Penyelengaraan Konstruksi Jakarta, pada 19 Mei 2016, lalu. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah strategi percepatan Ditjen Bina Konstruksi dalam mencapai target sertifikasi tenaga kerja konstruksi sebanyak 750.000 melalui pelatihan mandor atau ToT sebanyak 10.000 tenaga kerja konstruksi.

Sesuai Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 Jasa Konstruksi dalam pasal 9 yang mengamanatkan bahwa tenaga kerja melaksanakan pekerjaan keteknikan yang bekerja pada pelaksana konstruksi harus memiliki sertifikat keterampilan dan keahlian kerja.

Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Kerjasama dan Pemberdayaan melihat adanya peluang dengan melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Training of Trainers (TOT) Mandor Plasma di Jakarta dengan maksud untuk memberi keterampilan dan pembekalan bagi para Mandor atau Kepala Tukang sehingga kedepannya para Mandor dan Kepala Tukang dapat melaksanakan duplikasi pelatihan kepada Tukang (di Lapangan) yang berada dalam bimbingannya. Kedepannya diharapkan, kegiatan Bimbingan Teknis TOT Mandor Plasma dapat membentuk para kepala tukang dan mandor yang sanggup menurunkan ilmunya kepada para tukang di bawahnya sehingga para tukang yang dilatih dapat membentuk tenaga – tenaga terampil yang siap disertifikasi dan menjadi tenaga kerja yang kompeten.

 “Sertifikasi tenaga kerja bertujuan untuk memberikan identitas kepada seorang tenaga kerja sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan yang dimilikinya. Identitas tersebut juga berguna sebagai informasi kepada pihak-pihak yang ingin merekrut tenaga kerja jasa konstruksi, keahlian, dan keterampilan yang dimilikinya” Ungkap Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan, Ditjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rachman Arief.

Rachman Arief menambahkan bahwa program ini tentunya sejalan dengan rencana strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mengenai pemberdayaan sumber daya manusia di bidang jasa konstruksi, khususnya untuk kelompok kecil dan menengah. Pemberdayaan sumber daya manusia bidang jasa konstruksi merupakan perwujudan peran serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam bidang perekonomian untuk membantu mengatasi masalah-masalah pengangguran.

Program Bimbingan Teknis Training of Trainers (TOT) Mandor Plasma dijadikan sebagai Pilot Project untuk mengisi formasi kerja di bidang jasa konstruksi didalam negeri. Seperti  diketahui bersama, saat ini Indonesia telah memasuki era Pasar Bebas Asia Tenggara, atau lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Terbatasnya lapangan kerja di Indonesia, ditambah dengan masuknya tenaga-tenaga kerja asing yang bersertifikat secara perlahan tapi pasti mengurangi daya saing pekerja konstruksi kita sehingga menambah jumlah pengangguran yang ada di republik ini. Kondisi ini terus berlanjut dengan adanya berbagai peristiwa ekonomi yang menempatkan Indonesia pada posisi sulit untuk membuka peluang kerja baru.

Namun masih ada harapan melalui pasar jasa konstruksi sementara ini terlihat memberikan gambaran yang cukup menggembirakan, tidak saja pada pasar dalam negeri, tetapi pasar  jasa konstruksi di luar negeri cukup menjanjikan bagi tenaga-tenaga yang memiliki keterampilan kerja di bidang jasa konstruksi. (Dri)

SEBARKAN ARTIKEL INI!