TINGKATKAN MANAJEMEN KESELAMATAN, DJBK ADAKAN PELATIHAN INSPEKSI JEMBATAN

DJBK – BATAM. Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya manajemen keselamatan di proyek pembangunan infrastruktur, Direktur Jenderal Bina Konstruksi bekerja sama dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA).

DJBK – BATAM. Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya manajemen keselamatan di proyek pembangunan infrastruktur, Direktur Jenderal Bina Konstruksi bekerja sama dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA).

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Panani Kesai menghadiri kegiatan Closing Ceremony Capacity Development for Safety Management of the Public Facilities in Indonesia.  Kegiatan ini menandakan berakhirnya pelatihan untuk inspeksi jembatan yang bernarasumber dari pihak KOICA. Sebanyak sepuluh orang peserta dari Kementerian PUPR mengikuti pelatihan yang telah dilakukan selama tiga bulan sejak Maret lalu.

Dalam paparannya, Panani menyatakan pentingnya infrastruktur bagi sebuah negara, yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Panani secara tegas mengungkapkan pentingnya  dana pemeliharaan sebagai bentuk implementasi terhadap manajemen keselamatan. Ditambah dengan keadaan saat ini, dimana pemerintah Indonesia gencar membangun infrastruktur dalam negeri. Sehingga manajemen keselamatan, dalam hal ini unsur maintainance harus dapat diimplementasikan.

“Semoga kesadaran untuk mengalokasikan biaya pemeliharaan infrastruktur semakin meningkat setelah diadakannya pelatihan ini”, kata Panani Kesai.

Paradigma mengenai pentingnya pembangunan infrastruktur baru juga harus diimbangi dengan perlunya aspek pemeliharaan, tambah Project Leader KISTEC, Park Kwang Soon.

“Kita harus memikirkan seberapa lama fasilitas (infrastruktur) dapat digunakan masyarakat.”, kata Park Kwang Soon.

Ia menambahkan, partisipan pelatihan ini sudah memahami bagaimana prosedur inspeksi jembatan secara benar. Sehingga diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu tersebut yang juga meningkatkan implementasi manajemen keselamatan. Selain itu, peserta dianjurkan untuk menyebarkan ilmunya kepada para pekerja lain di Kementerian PUPR. Dengan demikian, ilmu tersebut dapat diterapkan dalam proses pemeliharaan infrastruktur. Kedepannya, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif terhadap manajemen keselamatan pada infrastruktur Indonesia. (cha)

SEBARKAN ARTIKEL INI!