Dalam Rangka meningkatkan kapasitas SDM PUPR terkait investasi infrastruktur konstruksi, Direktorat Bina Investasi Infrastruktur, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas penilaian kelayakan proyek penyediaan infrastruktur yang dilaksanakan di Bandung (20/4). Dalam paparan Direktur Jendral Bina Konstruksi Yusid toyib yang dibacakan oleh Direktur Bina Investasi Infrastruktur, Dudi Suryo Bintoro, pembangunan infrastruktur periode 2015-2019 membutuhkan anggaran sebesar Rp 4.796 Trilyun.
Dalam Rangka meningkatkan kapasitas SDM PUPR terkait investasi infrastruktur konstruksi, Direktorat Bina Investasi Infrastruktur, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas penilaian kelayakan proyek penyediaan infrastruktur yang dilaksanakan di Bandung (20/4). Dalam paparan Direktur Jendral Bina Konstruksi Yusid toyib yang dibacakan oleh Direktur Bina Investasi Infrastruktur, Dudi Suryo Bintoro, pembangunan infrastruktur periode 2015-2019 membutuhkan anggaran sebesar Rp 4.796 Trilyun.
“Kapasitas anggaran pemerintah hanya dapat memenuhi 41% dari total kebutuhan pembiayaan tersebut, sehingga sisanya diharapkan didapatkan dari pembiayaan sektor swasta.”, kata Dudi.
Dengan demikian, apabila gap financing tersebut tidak dapat diisi oleh pembiayaan sektor swasta, maka dapat dipastikan cita-cita Pemerintah untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur sulit untuk dapat terwujud.
Dalam usaha melibatkan pihak swasta diperlukan banyak pengetahuan terkait investasi yang harus dikuasai oleh aparatur negara khususnya kementrian PUPR, untuk menyikapi hal tersebut Direktur Jenderal Bina Konstruksi dalam hal ini Direktorat Bina Investasi Infrastruktur berupaya memberikan kesempatan kepada aparatur di lingkungan Kementerian PUPR untuk mengembangkan keahlian investasi. Peserta pelatihan ini berasal dari berbagai unit kerja di Kementerian PUPR, diharapkan peserta nantinya dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi unit kerja nya masing-masing.
Pelatihan yang akan berlangsung selama tiga hari kedepan ini merupakan pilot project yang diharapkan dapat diteruskan secara berkesinambungan oleh Badan Pengembangan SDM, dengan beberapa penyempurnaan dan penyelarasan sesuai dengan standar-standar pelatihan keahlian. (hrd)