Infrastruktur menjadi salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Di sisi lain Infrastruktur juga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemerataan pembangunan dan kesejahteraan. Untuk itu berbagai upaya perlu dilakukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, salah satunya dengan penyediaan material dan peralatan konstruksi.
Infrastruktur menjadi salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Di sisi lain Infrastruktur juga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemerataan pembangunan dan kesejahteraan. Untuk itu berbagai upaya perlu dilakukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, salah satunya dengan penyediaan material dan peralatan konstruksi.
Sebagai wujud upaya tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, melakukan sinergi dengan PT. United Tractors Indonesia. “Melalui sinergi yang harmonis dengan United Tractors, salah satu produsen alat berat konstruksi, diharapkan mampu memenuhi apa yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur ke PUPR-an saat ini” demikian disampaikan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yusid Toyib dalam rapat pertemuan dengan PT United Tractors, Kamis, (6/4) di Jakarta.
Dilihat dari data estimasi kebutuhan material dan peralatan yang ada pada tahun 2017 ini, kebutuhan alat berat diperkirakan mencapai sebesar 8,291 unit. Untuk memenuhi gap tersebut pemerintah berusaha memenuhi dengan kebijakan import dalam pemasokannya.
Ditjen Bina Konstruksi mengharapkan sinergi yang terjalin antara kementerian PUPR dengan United Tractors dapat meningkatkan pemerataan kualitas pembangunan infrastrukur yang ada diseluruh wilayah indonesia dengan kebutuhan alat berat yang tercukupi dari produk dalam negeri.
Penutupan Workshop Peningkatan Manajemen dan Kinerja Badan Usaha Jasa Konstruksi IWAPI
Seusai melakukan pertemuannya dengan PT United Tractors bersama Principal Komatsu Ltd Jepang, Dirjen Bina Konstruksi melanjutkan pertemuan dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) untuk menutup Workshop Peningkatan Manajemen dan Kinerja Badan Usaha Jasa Konstruksi Anggota IWAPI Pusat.
Dirjen Bina Konstruksi menyampaikan bahwa industri konstruksi Indonesia sebagai pasar konstruksi terbesar di ASEAN menjadikannya pasar yang diperebutkan pelaku konstruksi dari berbagai Negara. Dengan demikian, sehingga diperlukan peningkatan daya saing melalui peningkatan kompetensi badan usaha.
“Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta workshop dapat memanfaatkan momentum sebaik mungkin untuk meningkatkan kompetensi badan usaha”, ujar Yusid.
Lebih dari itu, Dirjen Bina Konstruksi menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan salah satu tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, yaitu melakukan pembinaan kepada badan usaha jasa konstruksi nasional sebagaimana diamanatkan pada Undang-undang (UU) Jasa Konstruksi.
Dalam acara tersebut anggota Iwapi yang bergerak di bidang jasa konstruksi diberikan pelatihan yang mengarah pada peningkatan kapasitas manajemen kinerja dan pengetahuan terkait peraturan perundang-undangan Jasa Konstruksi dan prospek jasa konstruksi ke depan.
Hadir pula Ruslan Rivai, Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional sebagai pembicara, yang menyampaikan materi tentang prospek jasa konstruksi nasional dan kebijakan usaha jasa konstruksi terkait tugas dan fungsi lembaga sejalan Undang-undang No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. (har/tw)