Direktur Jenderal Bina Konstruksi membuka Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa, Bimbingan Teknis SMK3, Bimbingan Teknis Perencanaan dan Pelaksanaan Konstruksi Menggunakan Beton Pracetak, dan Bimbingan Teknis Rancang Bangun Konstruksi Baja yang diselenggarakan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta,? Kamis (01/12) di Jakarta.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi membuka Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa, Bimbingan Teknis SMK3, Bimbingan Teknis Perencanaan dan Pelaksanaan Konstruksi Menggunakan Beton Pracetak, dan Bimbingan Teknis Rancang Bangun Konstruksi Baja yang diselenggarakan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta,? Kamis (01/12) di Jakarta.
?”Para tenaga ahli dan asosiasi saya minta untuk bekerja sesuai dengan spesifikasi yang ada sehingga kualitas pekerjaannya dapat terjamin dengan baik”, Ujar Yusid
Pengadaan Barang dan Jasa, SMK3, industri Beton Pracetak, dan industri Baja merupakan “kerangka” dalam membangun infrastruktur. Untuk itu pemerintah berupaya terus meningkatkan pengetahuan tentang industri dan teknologi beton pracetak, prategang serta industri baja di Indonesia.?
Seperti diketahui Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Konstruksi bersama Kementerian Perindustrian dan stakeholder terkait telah menerbitkan Katalog Baja dan Beton sebagai upaya mendorong penggunaan Baja dalam negeri.?
Diharapkan dengan terbitnya Katalog tersebut akan menjadi bahan referensi, informasi, dan edukasi bagi para pembina, perencana, penyelenggara, penyedia jasa, akademisi, dan asosiasi serta seluruh stakeholder dalam merencanakan ?dan menentukan jenis produk baja konstruksi yang akan di gunakan dalam proyek konstruksi.?
Pemerintah saat ini juga konsen dalam industri beton di Indonesia. Teknologi ini memiliki karakter dengan keunggulan kualitas material beton yang lebih terjamin, kontinuitas proses produksi material beton sehingga pelaksanaan konstruksi dapat terjaga dan lebih akurat serta memakan waktu pengerjaan lebih cepat.?
Untuk meningkatkan daya saing industri beton pracetak dan prategang nasional perlu tindak lanjut bersama seperti mengembangkan jejaring kerjasama antar pelaku rantai pasok material beton pracetak dan prategang, mengembangkan skema pembiayaan yang kompetitif. Selain itu diperlukan juga langkah strategis dalam meningkatkan persentase penggunaan beton pracetak dan prategang. ?
Diharapkan peserta Bimbingan Teknis ini dapat menjadi sarana komunikasi bagi seluruh stakeholder dan shareholder dalam mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan permasalahan/ hambatan dalam mendorong kemandirian industri beton pracetak dan prategang serta baja kosntruksi nasional demi mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia. (dri/tw)