DJBK-Banjarmasin. Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kembali menyelenggarakan pelatihan guna mempercepat sertifikasi pekerja konstruksi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan, Rachman Arief membuka acara Kegiatan Fasilitasi Uji Kompetensi Mandor Batu Beton Menggunakan Mobile Traning Unit (MTU).
DJBK-Banjarmasin. Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kembali menyelenggarakan pelatihan guna mempercepat sertifikasi pekerja konstruksi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan, Rachman Arief membuka acara Kegiatan Fasilitasi Uji Kompetensi Mandor Batu Beton Menggunakan Mobile Traning Unit (MTU).
�
Acara yang di selenggarakan oleh Balai Pelatihan Konstruksi Wilayah III Banjarmasin bekerjasama dengan stakeholders seperti PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk, Politeknik Negeri Banjarmasin, dan LPJK Provinsi Kalimantan Selatan.�Dalam sambutannya, Rachman Arief menekankan kembali kesiapan Indonesia untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dihadapi dalam hitungan minggu.
�
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus berusaha untuk memberikan pelatihan sekaligus sertifikasi bagi para pekerja konstruksi di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Jasa Konstruksi No 18 Tahun 1999.Pemberian sertifikat bagi pekerja konstruksi menjadi salah satu program kerja Dirjen Bina Konstruksi selaku pembina pekerja konstruksi di Indonesia.�
�
Dalam paparannya, Rachman Arief memberikan gambaran dengan kasus yang terjadi di Angola, Afrika Selatan dimana pekerja konstruksi di negara tersebut dikuasi oleh pekerja asal Tiongkok, Cina.
“Kita dapat mencegah dominasi tenaga kerja asing dengan meningkatkan kompetensi masing-masing pekerja.”, kata Rachman Arief.
�
Pada kesempatan ini, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk, memfasilitasi para pekerja konstruksi melalui program Sekolah Tukang Semen tiga Roda (SETARA). SETARA akan dilaksanakan selama tiga hari ini diharapkan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para pekerja konstruksi. Materi dalam pelatihan ini mecakup pengetahuan mengenai jasa konstruksi, manajemen, dan keterampilan. Dengan mengikuti pelatihan ini tenaga konstruksi akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai standar serta bersertifikat.�
Sebanyak 100 orang pekerja konstruksi mengikuti kegiatan yang dilaksanakan pada 14 desember s/d 16 Desember 2015. Sebelumnya SETARA telah mengadakan kegiatan serupa di kota Bandung, Semarang, dan Denpasar. Ditargetkan sebanyak 10.000 pekerja konstruksi tersertifikasi sebelum 2020. Diharapkan setelah menjalani pelatihan dan mendapatkan sertifikat para pekerja dapat menjadi trainer lapangan untuk pekerja lainnya demi percepatan sertifikasi. �(dri/cha)