Direktur Jenderal Bina Konstruksi membuka kegiatan ASEAN Architect Council (AAC) Chairmanship Handover from Indonesia to Vietnam, di Jakarta, Senin (21/8). Acara ini sebagai tindak lanjut setelah usainya dua tahun masa jabatan ASEAN Architect Council dipegang Indonesia, yang kemudian kepengurusan diserahkan kepada Vietnam.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi membuka kegiatan ASEAN Architect Council (AAC) Chairmanship Handover from Indonesia to Vietnam, di Jakarta, Senin (21/8). Acara ini sebagai tindak lanjut setelah usainya dua tahun masa jabatan ASEAN Architect Council dipegang Indonesia, yang kemudian kepengurusan diserahkan kepada Vietnam.
Dalam kesempatan tersebut Yusid menjelaskan mengenai tujuan dari MRA bidang arsitektur yaitu untuk memfasilitasi mobilitas arsitek, sebagai wadah pertukaran informasi untuk mengembangkan praktek terbaik dari standar edukasi, praktek profesional dan kualifikasi arsitek. Selain itu juga untuk menyelaraskan semangat kerjasama ASEAN berdasarkan distribusi sumber saya dan manfaat yang adil melalui penelitian yang kolaboratif. Terakhir yaitu untuk mendorong, memfasilitasi, dan menegakkan pengakuan terhadap arsitek dan menetapkan standar dan komitmen transfer teknologi antara negara ASEAN.
“Keberadaan ASEAN Architect Council (AAC) ditujukan untuk mengimplementasikan MRA pada bidang arsitektur” tegas Yusid.
Penyerahan kepengurusan dilakukan secara simbolis oleh Ketua Indonesia Monitoring Committee on Architectural Services, Didi Haryadi kepada Ketua ASEAN Architect Council (AAC), Pham Khan Toan.
“Kami akan melakukan yg terbaik semampu kami untuk memaksimalkan kerjasama arsitek ASEAN.” Ujar Toan.
Selain itu, pihaknya juga menyatakan akan berusaha untuk meningkatkan pelatihan dan edukasi bagi anggota AAC. Ia juga menyatakan Vietnam ingin mempelajari soal kerangka hukum bidang arsitek dari Indonesia.
Dalam era MEA, delapan sektor jasa masuk kedalam Mutual Recognition Agreement dan arsitektur menjadi salah satunya. Setelah dua tahun masa jabatan, Indonesia menyerahkan kepengurusan ASEAN Architect Council kepada Vietnam.
Keberadaan ASEAN Architect Council (AAC) ditujukan untuk mengimplementasikan MRA pada bidang arsitektur. Penyerahan kepengurusan dilakukan secara simbolis oleh Ketua ASEAN Architect Council (AAC) kepada Pham Khan Toan, Ketua AAC terpilih.
“Kami akan melakukan yg terbaik semampu kami untuk memaksimalkan kerjasama arsitek ASEAN.” Ujar Toan.
Selain itu, pihaknya juga menyatakan akan berusaha untuk meningkatkan pelatihan dan edukasi bagi anggota AAC. Ia juga menyatakan Vietnam ingin mempelajari soal kerangka hukum bidang arsitek dari Indonesia.
Sebelumnya, kepemimpinan AAC telah bergulir dipimpin oleh empat negara yairu Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Masa jabatan ASEAN Architect Council akan berlangsung selama dua tahun.