DJBK – Tugas Direktorat Jenderal Bina Konstruksi yang menjadi Pembina jasa konstruksi semakin berat dari tahun ke tahun. Hal ini mengingat daya ungkit sektor jasa konstruksi bagi perekonomian sangat besar. “Karena itu publikasi terkait kegiatan di Ditjen Bina Konstruksi harus makin gencar kita lakukan. Agar masyarakat tahu dan tugas Ditjen Bina Konstruksi mendapat dukungan luas dari masyarakat dan stakeholders jasa konstruksi”, ujar Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Panani Kesai saat memberikan arahan pada Implementasi Strategi Komunikasi dan Kampanye Publik Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Rabu (7/9) di Jakarta.
DJBK – JAKARTA. Tugas Direktorat Jenderal Bina Konstruksi yang menjadi Pembina jasa konstruksi semakin berat dari tahun ke tahun. Hal ini mengingat daya ungkit sektor jasa konstruksi bagi perekonomian sangat besar. “Karena itu publikasi terkait kegiatan di Ditjen Bina Konstruksi harus makin gencar kita lakukan. Agar masyarakat tahu dan tugas Ditjen Bina Konstruksi mendapat dukungan luas dari masyarakat dan stakeholders jasa konstruksi”, ujar Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Panani Kesai saat memberikan arahan pada Implementasi Strategi Komunikasi dan Kampanye Publik Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Rabu (7/9) di Jakarta.
Ditjen Bina Konstruksi selama ini telah memiliki Rekomendasi strategi komunikasi dan kampanye publik, dan saat ini sudah saatnya untuk diimplementasikan demi peningkatan kualitas pembangunan Infrastruktur.
Rekomendasi tersebut yaitu melakukan kampanye dengan key messagestertentu setiap tahun, misalnya saja untuk 2016 Ditjen Bina Konstruksi harus aktif membangkitkan urgensi sertifikasi tenaga konstruksi dan isu-isu lainnya seperti peningkatan kualifikasi Badan Usaha. Sedangkan di tahun 2017 direkomendasikan Ditjen Bina Konstruksi mengangkat tema fasilitasi third party endorser yang berkomitmen pada ketahanan masyarakat konstruksi, dan seterusnya.
“Tapi publikasi yang terbaik adalah mari kita bekerja sebaik mungkin. Dengan sendirinya hasil produk Ditjen Bina Konstruksi berkualitas dan masyarakat pun puas”, tutur Panani Kesai.
Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi juga mengingatkanbeberapa arahan komunikasi yang menjadi arahan Presiden RI, yaitu Pemerintah perlu segera menyampaikan ke rakyat secepat-cepatnya perihal kebijakan/aturan, terobosan, dan hasil-hasil yang dicapai selama ini; Rakyat perlu mengetahui apa yang dikerjakan Pemerintah harus segera merespon persoalan-persoalan publik yang terjadi; Jangan dibiarkan dan dijauhi persoalan karena rakyat ingin melihat Pemerintah hadir mengatasi persoalan.
Sedangkan arahan Bapak Menteri PUPR, terhadap komunikasi yang harus dibangun kepada publik, diantaranya : Publik harus tahu apa yang dikerjakan masing-masing Ditjen dan harus dapat mem-publishsetiap kegiatan agar diketahui publik; Setiap Unit Organisasi (Eselon I) harus dapat meningkatkanMedia Coverage (Tingkat Peliputan); Tingkat pelayanan public setiap Ditjen harus dapat merespon dengan segera yang diminta publik; Perbanyak Spoke person (juru bicara) di lingkungan Ditjen (selain Dirjen minimal Eselon II, atau Eselon III yang diperkenankan bicara ke Media oleh Pimpinan).
“Dengan adanya arahan-arahan tersebut dan rekomendasi strategi komunikasi yang telah ditetapkan selama ini, mari kita tingkatkan kesadaran untuk publikasi setiap kegiatan yang ada di Ditjen Bina Konstruksi”, ajak Panani Kesai.
Pada kesempatan ini, materi tentang Implementasi Strategi Komunikasi Publik Pembinaan Konstruksi disampaikan oleh Pakar Komunikasi Silih Wasesa. Yang kemudian dilanjutkan materi tentang Lesson learned Branding ‘Wonderful Indonesia’ oleh Kementerian Pariwisata pada hari berikutnya. (tw/ha)