PELATIHAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI RUMAH INSTAN SEDERHANA SEHAT (RISHA) UNTUK PEMBANGUNAN PERUMAHAN

Manokwari (16/5) – Rumah merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Keberadaan rumah sebagai tempat berlindung dari segala cuaca sekaligus sebagai tempat tempat tumbuh kembang komunitas terkecil manusia yaitu keluarga. Namun seiring kemajuan teknologi, perkembangan ekonomi dan pertambahan manusia itu sendiri, sumber daya alam banyak terpakai sehingga berdampak potensi kerusakan pada lingkungan sekitar.

RISHA adalah sebuah inovasi dalam bidang pengadaan perumahan yang dapat dibangun dalam waktu yang singkat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya yang dapat dibongkar pasang tanpa merusak struktur utamanya. Melihat keunggulan dari RISHA ini, Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah VII Jayapura bekerjasama dengan Dinas Perumahan Provinsi Papua Barat menyelenggarakan Pelatihan dan Penerapan Teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat di Kota Manokwari Provinsi Papua Barat selama 5 hari di hotel Aston Niu. Peserta diikuti oleh 30 (tigapuluh) orang yang berasal dari utusan SKPD kabupaten/Kota dan Provinsi, perwakilan developer, pengembang swadaya masyarakat dan Asosiasi jasa konstruksi.

Bapak Yusuf Rachman., ST., MT dalam sambutan mewakili Kepala Balai Pembinaan Konstruksi Wilayah VII Jayapura menyatakan keberadaan Balai Pembinaan konstruksi harus dimanfaatkan dalam pengembangan pelaku jasa konstruksi baik dari penyedia dan pengguna. Diharapkan pemerintah daerah dapat membentuk Tim Jasa Konstruksi daerah mengingat Indonesia telah masuk dalam Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) dimana penyedia jasa dapat masuk dengan leluasa ke Indonesia.

Kegiatan pelatihan ini yang dibuka oleh Asisten III SETDA Provinsi Papua Barat Bapak Drs. Fransiskus Kosama menyatakan “bahwa mengatasi perumahan tidak mungkin dalam setahun, dua tahun, sepuluh tahun, mungkin juga setengah abad, itupun kalau kita bersungung-sunguh memperjuangkannya” yang beliau kutip dari Bapak Muhammad Hatta pada pidato di kongres perumahan pertama di Bandung 25 Agustus 1950.

Dengan terselenggarakan kegiatan pelatihan ini, diharapkan peserta pelatihan dapat menyalurkan ilmunya dengan menghasilkan Aplikator-aplikator handal dan dapat mengaplikasikannya dalam bentuk pemberdayaan masyarakat yang mandiri sehingga terciptanya lapangan kerja.

SEBARKAN ARTIKEL INI!