Peduli Terhadap Perubahan Iklim Kementerian PUPR, Ikutserta dalam Indonesia Climate Change Expo and Forum 2016.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ikut serta dalam peringatan perubahan iklim yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Utusan Khusus Presiden Untuk Pengendalian Perubahan Iklim. Acara peringatan perubahan iklim atau dikenal dengan Indonesia Climate Change Expo and Forum 2016  ini digelar pada 14 April – 17 April 2016 di Jakarta Convention Center, Senayan. 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ikut serta dalam peringatan perubahan iklim yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Utusan Khusus Presiden Untuk Pengendalian Perubahan Iklim. Acara peringatan perubahan iklim atau dikenal dengan Indonesia Climate Change Expo and Forum 2016  ini digelar pada 14 April – 17 April 2016 di Jakarta Convention Center, Senayan.

Acara yang mengusung tema ”Solutions to Climate Change”, diikuti oleh sejumlah instansi seperti Kementerian, Pemerintahan Daerah, Perusahaan BUMN, Organisasi Lingkungan, serta Swadaya Masyarakat sebagai sarana pendidikan guna memberikan informasi masalah perubahan iklim sehingga generasi muda dapat aktif menjaga dan melestarikan lingkungan.

“sesuai dengan kesepakatan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Perubahan iklim harus segera dilaksanakan serta kepedulian terhadap bumi harus terus di tingkatkan kepada masyarakat” Ujar Rachmat Witoelar, Staf Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim dalam sambutan pembukaan Indonesia Climate Change Expo and Forum 2016 (14/04), di Jakarta.

Dalam booth pameran  Indonesia Climate Change Expo and Forum 2016, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat, tidak luput mendukung perubahan iklim. Sebagai Kementerian yang bertanggung jawab dalam memberikan kebutuhan konstruksi masyarakat Indonesia, menimbulkan isu tentang cadangan sumber daya alam, khususnya sumber energi tak terbarukan (minyak bumi, batu bara, gas bumi), serta bagaimana cara mereduksi pengaruhnya terhadap lingkungan. Isu tersebut juga masuk ke sektor konstruksi, khususnya pada material bangunan, komponen bangunan, teknologi konstruksi, dan energi.

Adanya fakta tentang permasalahan keterbatasan sumber daya alam tersebut, sudah menjadi keharusan bidang konstruksi untuk merujuk pada keberlanjutan semua sumber daya yang digunakan, agar kebutuhan generasi mendatang tetap dapat terpenuhi. Terkadang dalam membangun jalan diperlukan membelah aliran sungai agar tidak terputus maka harus dibuatkan saluran gorong-gorong yang memadai agar saat hujan turun air tidak meluap ke jalan. Kemudian dalam membangun jalan sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang dapat diperbarui (renewable) atau dapat di daur ulang.

Untuk mendukung perubahan iklim tersebut, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi berupaya mengimplentasikan PERMEN No 05 Tahun 2015 tentang Implementasi Konstruksi Berkelanjutan dalam Bidang Infrastruktur dan Perumahaan Rakyat. Dimana, dalam pembangunan konstruksi harus menciptakan konstruksi berkelanjutan yaitu bangunan berdasarkan desain yang memperhatikan ekologi, menggunakan sumber daya alam secara efisien dan ramah lingkungan selama masa operasional bangunan.

Peserta pameran dihadiri oleh siswa-siswi SD, SMP, SMU hingga Universitas ini juga menampilkan tarian, peragaan busana, dan puisi bertemakan kepedulian terhadap lingkungan. Melalui acara ini, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan hidup dengan melakukan penghijauan, mengurangi penggunaan sampah plastic atau sampah tidak bisa di daur ulang. (dri)

 

SEBARKAN ARTIKEL INI!