DJBK – Tantangan yang akan dihadapi oleh Ditjen Bina Konstruksi akan semakin besar, salah satunya dalam hal investasi infrastruktur dimana tidak lama lagi unit ini akan ditunjuk menjadi simpul Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) di Kementerian PUPR.
DJBK – Tantangan yang akan dihadapi oleh Ditjen Bina Konstruksi akan semakin besar, salah satunya dalam hal investasi infrastruktur dimana tidak lama lagi unit ini akan ditunjuk menjadi simpul Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) di Kementerian PUPR.
“Tentunya Direktorat Bina Investasi Infrastruktur (DBII) sebagai pelaksana simpul KPBU akan sangat membutuhkan dukungan dari usaha jasa konsultansi yang handal dan kompeten agar simpul KPBU berjalan dengan baik”, ujar Dirjen Bina Konstruksi Yusid Toyib saat memberikan arahan pada Workshop Terpadu Kajian di Direktorat Bina Investasi Infrastruktur Tahun Anggaran 2016, Rabu (21/09) di Jakarta.
Konsultan harus dapat menjadikan kajian-kajian di DBII sebagai salah satu sarana meningkatkan kompetensi di bidang investasi infrastruktur. Namun disaat yang sama konsultan juga harus menghasilkan kajian yang berkualitas.
“Saya ingatkan suatu kajian dapat dinyatakan berkualitas ketika hasilnya dapat ditindaklanjuti baik oleh pengambil kebijakan maupun oleh pelaku investasi infrastruktur di Indonesia”, tambah Yusid Toyib.
Saat ini hasil kajian masih banyak yang normatif belum cukup disusun dengan metode ilmiah serta belum dapat ditindaklanjuti karena kurang tajam dan analisa yang masih kurang. Untuk itulah kualitas hasil kajian di Direktorat Jenderal Bina Konstruksi harus ditingkatkan, karena dengan meningkatnya kualitas produk kajian dengan sendirinya akan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.
Workshop terpadu ini dilakukan dalam rangka mendapatkan masukan terkait paket-paket kajian yang sedang dilakukan oleh Konsultan di lingkungan Direktorat Bina Investasi, yaitu : Kajian Efisiensi dan Efektifitas (Value for Money) Penyelenggaraan Infrastruktur Utama di Indonesia, Kajian Optimalisasi Aset dalam rangka Percepatan Penyediaan Infrastruktur, Kajian Penyusunan Profil Risiko dan Pola Penanganan Risiko Investasi Infrastruktur di Wilayah Sumatera, Kajian Prinsip Pengusahaan Infrastruktur Ekonomi, dan Kajian Analisis Alokasi dalam Perjanjian Investasi sebagai Upaya Pencegahan Sengketa Investasi. (tw)