JAKARTA – Pembangunan Infrastruktur tetap akan menjadi program utama yang akan dilaksanakan Pemerintah pada periode tahun 2019-2024. Apalagi dengan disetujuinya alokasi anggaran Kementerian PUPR untuk tahun 2020 sebesar Rp 120,21 Triliun oleh Komisi V DPR RI beberapa waktu lalu, otomatis semakin meningkatkan volume pekerjaan sektor konstruksi.
“Hal tersebut membutuhkan jumlah tenaga kerja konstruksi yang besar. Sehingga penyiapan tenaga kerja konstruksi yang terlatih, terampil, professional, dan bersertifikat adalah keharusan” demikian disampaikan Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin saat memberikan sambutan sekaligus menutup secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis Manajemen Konstruksi dan Administrasi Kontrak Tahun 2019, Kamis (19/9) di Jakarta.
Untuk dapat mewujudkannya, tambah Syarif, perlu kerjasama antara pemerintah dengan stakeholders konstruksi seperti badan usaha, Lembaga, asosiasi, Lembaga Pendidikan, serta masyarakat jasa konstruksi lainnya. Untuk itulah Bimtek ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi SDM konstruksi Indonesia khususnya Tenaga Ahli Konstruksi bidang Manajemen Konstruksi dan Administrasi Kontrak. Diharapkan dengan terselenggaranya Bimtek ini dapat mendukung program Pemerintah untuk menyediakan tenaga kerja konstruksi yang kompeten dan profesional sesuai amanat Undang-Undang Jasa Konstruksi No.2 Tahun 2017.
“Tidak hanya itu, pengetahuan terkait Administrasi Kontrak di dunia konstruksi saat ini, mutlak diperlukan. Sebab saat ini telah banyak berbagai jenis proyek konstruksi dengan sumber pendanaan tidak hanya dari APBN tapi juga dari KPBU maupun dari dana bantuan luar negeri. Tentunya hal tersebut membutuhkan manajemen yang berbeda satu sama lain”, ungkap Syarif.
Sedangkan Manajemen konstruksi sendiri tidak kalah penting. Karena dengan adanya pengaturan yang baik pada proyek konstruksi, diharapkan proyek-proyek konstruksi akan dikerjakan dengan efisien, tepat biaya, tepat mutu, dan diselesaikan sesuai waktu yang direncanakan.
Bimtek Manajemen Konstruksi dan Administrasi Kontrak tahun 2019 dilaksanakan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, yang dilaksanakan sejak 17 s.d. 19 September 2019. Peserta bimtek merupakan para tenaga ahli dan para pengelola proyek dari Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, yang saat ini sedang mengerjakan proyek-proyek konstruksi dengan sumber pendanaan APBN, APBD, KPBU, maupun sumber pendanaan swasta. Jumlah peserta bimtek ini sebanyak lebih kurang 500 orang dengan rincian : 296 peserta Bimtek Manajemen Konstruksi, dan 195 peserta Bimtek Administrasi Kontrak. (tw)