KEMENTERIAN PUPR RAIH PENGHARGAAN ATAS KONTRIBUSI PENGEMBANGAN SEKOLAH VOKASI DARI UGM

Kementerian PUPR melalui Balai Penerapan Teknologi Konstruksi (PTK) Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mendapatkan penghargaan atas konstribusi untuk pendidikan Indonesia khususnya untuk Sekolah Vokasi UGM dalam acara Partnership Gathering Sekolah Vokasi UGM, di Jakarta (20/11). Penerimaan penghargaan dilakukan oleh Kepala Balai Penerapan Teknologi Konstruksi Cakra Nagara mewakili Dirjen Bina Konstruksi. Penghargaan tersebut diraih sebagai prestasi dalam hal program link and match peningkatan capacity building, dimana Kementerian PUPR bekerjasama dengan Perguruan Tinggi berhasil menghubungkan kebutuhan industri dengan Sekolah Vokasi yang juga dikenal dengan istilah DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri).

Presiden RI Joko Widodo baru-baru ini menegaskan kembali agar Pemerintah, dunia pendidikan dan pelaku usaha untuk melakukan pembenahan vokasi yang akan menjadi kunci keberhasilan bagi bangsa ini mencapai kemajuan. “Negara kita ini bisa melompat atau tidak bisa melompat, pembenahan pendidikan vokasi sekolah menengah kejuruan (SMK) dan politeknik betul-betul harus tereksekusi di lapangan,” ujar Joko Widodo.

Oleh karena itu, di masa mendatang Pemerintah akan semakin banyak fokus pada pengembangan vokasi, yang sekaligus menjadi visi misi Presiden RI Joko Widodo tentang pembangunan SDM dan pembangunan infrastruktur. Penterjemahan visi misi tersebut dituangkan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi salah satunya dalam hal pembangunan SDM jasa konstruksi dari bidang ASMET (Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal, dan Tata Lingkungan).

Vokasi sendiri telah dijelaskan dalam draft RPJMN 2020 – 2024, sekaligus titik berat pada penerapan teknologi. Sumbangsih Kementerian PUPR kepada dunia pendidikan sekolah vokasi ini antara lain : Pertama yaitu Balai Penerapan Teknologi Konstruksi telah memberikan pelayanan distance learing melalui SIBIMA Konstruksi untuk seluruh mahasiswa Vokasi khsusunya bidang Jasa Konstruksi (ASMET) ; dan Kedua melakukan pelatihan bimbingan teknis dan TOT khususnya dosen-dosen Vokasi supaya dapat mengembangkan BIM atau kegiatan capacity building bidang Building Information Modelling (BIM).

Kedepan Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Konstruksi akan menerima banyak sekali provider-provider BIM, dimana provider ini akan memberikan lisensi BIM yang sifatnya student version untuk kemudian melalui Balai Penerapan Teknologi Konstruksi akan disebarluaskan kepada masyarakat secara gratis. Selain itu, Kementerian PUPR akan mendorong Perguruan Tinggi seperti halnya UGM untuk dapat mempunyai laboratorium BIM yang sama dengan Kementerian PUPR. Tujuannya adalah agar capacity buiding untuk BIM ini bersifat inklusif sehingga masyarakat jasa konstruksi dapat mengikuti perkembangan teknologi yaitu melalui pemanfaatan IT yang salah salah satunya adalah BIM.

Dalam mewujudkan SDM unggul dalam bidang jasa konstruksi mahasiswa harus melewati tahapan proses program distance learning program SIBIMA Konstruksi yang berdasarkan SKKNI. Dengan demikian diharapkan akan tercetak SDM Konstruksi yang unggul dan berdaya saing dan dapat memenuhi segala kebutuhan di era industri 4.0 saat ini. (cla/tw)

SEBARKAN ARTIKEL INI!