KEMENTERIAN PUPR MENERIMA KUNJUNGAN KONTRAKTOR TANZANIA

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerima kunjungan dari Association of Citizen Contractors Tanzania (ACCT) atau Asosiasi Kontraktor Tanzania. Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti yang memberikan sambutan menyatakan bahwa pertemuan ini baik untuk Indonesia dalam mengembangkan ekspor pasar konstruksi ke wilayah afrika, termasuk potensi peluang ekspor material dan peralatan serta ekspor jasa konstruksi ke Afrika khususnya Tanzania.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerima kunjungan dari Association of Citizen Contractors Tanzania (ACCT) atau Asosiasi Kontraktor Tanzania. Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti yang memberikan sambutan menyatakan bahwa pertemuan ini baik untuk Indonesia dalam mengembangkan ekspor pasar konstruksi ke wilayah afrika, termasuk potensi peluang ekspor material dan peralatan serta ekspor jasa konstruksi ke Afrika khususnya Tanzania.

“Kementerian PUPR menyambut baik kunjungan ini dan diharapkan Indonesia dapat mengambil manfaat maksimal melalui kerjasama dengan Negara lain seperti Tanzania”, ujar Anita Firmanti.

Sementara itu Dirjen Bina Konstruksi Yusid Toyib pada kesempatan ini memberikan paparan mengenai proses pembinaan konstruksi di Indonesia serta tujuan pembinaan yang dituju. Selain itu,  Dirjen Bina Konstruksi pun memberikan gambaran tentang changing paradigm infrastructure investment di Indonesia.

Rombongan dari Tanzania terdiri dari 21 orang anggota Asosiasi Kontraktor Tanzania yang terdiri dari Kontraktor bangunan dan Sipil serta Kontraktor Bidang electrical, mechanical, dan air conditioning.  Tujuan kedatangan selain untuk melakukan  pertemuan dengan Kementerian/Lembaga Indonesia yang memiliki otoritas dalam pembuatan kebijakan sektor konstruksi, juga untuk melakukan pertemuan dengan Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) untuk dapat membangun hubungan kerja yang erat dan mengidentifikasikan sektor-sektor yang dapat dikerjasamakan.

Selanjutnya, ACCT akan melakukan studi banding pengalaman di bidang konstruksi ke Balai Pembinaan Jasa Konstruksi, dan Balai Material dan Peralatan, Kementerian PUPR serta ke Produsen Material dan Peralatan Konstruksi, serta melakukan pertemuan dengan Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) untuk dapat membangun hubungan kerja antar Asosiasi bidang Konstruksi

“Studi banding seperti ini diharapkan juga dapat membuka mata negara lain untuk dapat melihat bahwa Indonesia membuka kesempatan para investor infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang tertarik untuk menanamkan modal dan bekerjasama dalam bentuk public private partnership (PPP)”, kata Yusid.

Selain itu diharapkan Indonesia pun dapat memberikan referensi kepada negara-negara lain, khususnya Tanzania dalam hal investasi infrastruktur, penyelenggaraan konstruksi, aspek kelembagaan, standar kompetensi, serta kerjasama dan pemberdayaan jasa konstruksi.

Untuk kondisi sektor Jasa konstruksi sendiri saat ini Indonesia belum melakukan ekspor ke Tanzania, Ke depan dengan melihat situasi ekonomi yang baik di Tanzania, sangat mungkin Indonesia mengekspor jasa konstruksi ke kawasan Benua Afrika tersebut khususnya Tanzania di masa yang akan datang.

Selain itu, Indonesia pun dapat mengekspor sumber daya material ber-SNI dan tenaga kerja konstruksi Indonesia untuk mengerjakan pekerjaan konstruksi di Tanzania. Beberapa peluang ekspor yang dapat dimanfaatkan oleh dunia usaha Indonesia untuk memasok kebutuhan pasar di Tanzania antara lain, Gen-Set, rangka baja, kawat baja, kabel listrik, kaca/jendela untuk kantor/rumah, ubin keramik, marmer, rangka pintu, pintu jadi, lampu rumah, lampu jalan, serta spare-parts alat-alat berat.(timkompu/tw)

SEBARKAN ARTIKEL INI!