KEMENTERIAN PUPR LUNCURKAN KATALOG PRODUK BAJA RINGAN KONSTRUKSI 2018

Di tengah program percepatan pembangunan infrastruktur yang diprioritaskan oleh Presiden Republik Indonesia, maka muncul pula rantai supply dan demand dari sumber daya Material dan Peralatan Konstruksi (MPK) yang dilahirkan dari berbagai inovasi. Salah satu yang ramai digunakan adalah baja ringan yang dipakai menggantikan kayu sebagai material pada rangka atap bangunan atau gedung. Material Baja ringan memiliki banyak kelebihan, antara lain: bobotnya yang lebih ringan; anti rayap; tahan cuaca panas atau dingin, karena tidak memiliki nilai muai dan susut yang relatif kecil; tidak mudah terbakar; dan pemasangannya relatif lebih cepat.

Di tengah program percepatan pembangunan infrastruktur yang diprioritaskan oleh Presiden Republik Indonesia, maka muncul pula rantai supply dan demand dari sumber daya Material dan Peralatan Konstruksi (MPK) yang dilahirkan dari berbagai inovasi. Salah satu yang ramai digunakan adalah baja ringan yang dipakai menggantikan kayu sebagai material pada rangka atap bangunan atau gedung. Material Baja ringan memiliki banyak kelebihan, antara lain: bobotnya yang lebih ringan; anti rayap; tahan cuaca panas atau dingin, karena tidak memiliki nilai muai dan susut yang relatif  kecil; tidak mudah terbakar; dan pemasangannya relatif lebih cepat.

Akan tetapi, saat ini masih saja ditemukan berbagai masalah terkait baja ringan yang berujung pada rubuh atau gagalnya struktur atap bangunan. Tentu saja hal ini harus diperbaiki, guna memastikan kelancaran program pembangunan baik yang dilakukan oleh pemerintah dan semua pihak terkait. Oleh karena itu Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi meluncurkan Katalog Produk Baja Ringan Konstruksi 2018 dan Aplikasi Informasi Material dan Peralatan Komnstruksi serta Pengukuhan Masyarakat Konstruksi Baja Indonesia (Indonesia Society Of Steel Construction -ISCC). Selasa, (16/10) di Jakarta.

“Penerbitan katalog ini bertujuan sebagai referensi untuk perencanaan, desain dan pemilihan, serta pelaksanaan dalam menggunakan produk dan komponen baja ringan,” ujari Basuki.

Adapun kriteria produsen yang bisa masuk dalam Katalog Produk Baja Ringan Konstruksi 2018 antara lain:

  1. Memiliki sertifikat ISO 9001:2008 (minimal) sebagai standar sistem manajemen;
  2. Mempunyai izin pendirian, industri, dan operasional lainnya yang valid dari pemerintah.

Penerbitan katalog ini juga turut melengkapi langkah Kementerian PUPR yang sebelumnya melalui Ditjen Bina Konstruksi telah membantu terbentuknya Masyarakat Konstruksi Baja Indonesia (Indonesia Society of Steel Construction/ISSC) pada September 2018 lalu. ISSC diharapkan bisa menjadi sebuah forum bersama untuk menjalin komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi di antara seluruh stakeholder konstruksi baja di Tanah Air. Diharapkan dari wadah ini akan memicu semakin pesatnya penggunaan konstruksi baja di Indonesia. Dukungan pemerintah dalam pembentukan ISSC juga terlihat pada kesempatan ini, di mana Menteri Basuki Hadimulyono secara langsung juga mengukuhkan para pengurus ISSC periode 2018-2021.

Tak hanya sampai di situ, pemerintah juga sadar bahwa diperlukan adanya sistem yang terintegrasi sehubungan dengan informasi sumber daya Material dan Peralatan Konstruksi (MPK), demi memperlancar proses perencanaan, desain, hingga pelaksanaan proyek infrastruktur baik yang dilakukan oleh pemerintah atau seluruh pihak terkait. Karena itu pada kesempatan ini juga dilakukan peluncuran aplikasi informasi material dan peralatan konstruksi (Si-MPK). Aplikasi ini dapat diakses secara daring melalui situs mpk.binakonstruksi.pu.go.id.

Ada beberapa fitur utama yang tersedia dalam situs ini, seperti:

  1. Data MPK Utama seperti semen, beton pracetak-prategang, baja, aspal minyak, dan alat berat konstruksi;
  2. Sistem Registrasi Alat Berat Konstruksi di mana para pemilik alat berat konstruksi bisa melakukan pengisian data alat berat agar tersedia basis data seputar kuantitas, jenis, keberadaan, dan kepemilikan alat berat. Data ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan rantai pasok alat berat konstruksi nasional.
  3. Informasi Supply-Demand MPK Utama

Menteri Basuki Hadimulyono juga meminta bagi para pemilik alat berat, pengguna jasa, penyedia jasa, perusahaan rental, dan kepemilikan perorangan untuk segera melakukan registrasi alat berat. Nantinya jajaran Kepala Satuan Kerja / PPK di lingkungan Kementerian PUPR juga diharapkan melakukan inputing data bill of quantity (BoQ), serta rutin melakukan pemutakhiran data.

Keterlibatan dari seluruh pihak inilah yang bisa ditiru dari pengalaman negara-negara maju yang sukses dalam melakukan pembangunan infrastruktur yan terintegrasi. “Saya mengharapkan adanya kerjasama dan kolaborasi dari seluruh pihak untuk mendorong terwujudnya pengembangan dan kemandirian industry konstruksi nasional yang berdaya saing,” tutup Menteri Basuki dalam sambutannya*

SEBARKAN ARTIKEL INI!