Sebanyak 870 orang dari 8 Perguruan Tinggi dan Polteknik seperti Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), ITENAS Bandung, STT Mandala Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Ahmad Yani (Unjani), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Sekolah Tinggi Teknologi PLN (STT PLN) mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi Calon Ahli Muda fresh graduate Program Sarjana dan Diploma IV Bidang Jasa Konstruksi tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi pada Selasa (10/03) di Politeknik Negeri Jakarta, Kampus UI Depok.
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kerjasama Pemerintah dengan stakeholder seperti Badan Usaha, lembaga, asosiasi, dan lembaga pendidikan maupun pelatihan, sekolah vokasi, perguruan tinggi dan masyarakat jasa konstruksi lainnya dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia bidang konstruksi di Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, dalam Pasal 70 yang mengamanatkan kewajiban kepada setiap Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa untuk memperkerjakan tenaga kerja konstruksi yang memiliki sertifikat kompetensi kerja.
Tantangan utama dalam infrastruktur saat ini adalah peningkatan daya saing dan keunggulan yang kompetitif Sumber Daya Manuia (SDM) sektor konstruksi. Industri Konstruksi membutuhkan SDM Bidang Jasa Konstruksi yang Kompeten untuk memenuhi gap tenaga kerja konstruksi bersertifikat, dimana penyiapan SDM yang kompeten tersebut diperoleh salah satunya melalui jalur pendidikan, dalam hal ini fresh graduate Program Sarjana dan Diploma IV Bidang Jasa Konstruksi. Dimana berdasarkan data statistik Tahun 2019 menunjukan bahwa jumlah tenaga kerja konstruksi Indonesia sebesar 8,3 Juta Orang. Dari jumlh tersebut hanya 9,4% atau maih dibawah 10% tenaga kerja kontruksi yang memiliki sertifikat kompetensi kerja.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Trisasongko Widianto dalm pembukaannya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Direktur Politeknik Negeri Jakarta, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional, dan seluruh tim yang terlibat guna menyukseskan penyelenggaraan kegiatan ini.
“Para calon-calon SDM konstruksi yang handal, profesional, dan kompeten harus dipersiapkan sejak dini untuk siap terjun langsung di lapangan sekaligus menjawab semua tantangan sektor konstruksi Indonesia yang pelaksanaanya masif dilakukan. Hal ini juga menjadi tempat pembuktian bahwa SDM konstruksi Indonesia telah berkompeten dan ber-regenerasi dengan sangat baik.” Ujar Trisasongko
Penyiapan Calon SDM Konstruksi lulusan Vokasional di tahun 2020 untuk seluruh wilayah Indonesia adalah sebesar 48.000 Orang, meliputi calon lulusan SMK, Politeknik, dan Program Sarjana dan Diploma IV dengan jurusan vokasional. Untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten ditargetkan sebesar 6.985 Orang, adapun di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten sejak dimulai pada Minggu II Februari 2020 sampai dengan 10 Maret 2020, sudah terlaksana Uji Kompetensi dan Sertifikasi sebanyak 5.270 Orang, dengan rincian Uji Kompetensi dan Sertifikasi Calon lulusan SMK Bidang Konstruksi sebanyak 4.400 Orang (di 35 SMK di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten.
Para Peserta melaksanakan pembekalan selama 4 (empat) hari atau sebanyak 32 Jam Pelajaran (JPL). Materi Pembekalan tersebut merupakan usulan dari Industri Konstruksi Nasional (BUMN Karya dan Kontraktor serta Konsultan Swasta Nasional) yang meliputi pengenalan tentang Budaya Kerja, Regulasi Jasa Konstruksi, Metode Konstruksi, Pengendalian Biaya Konstruksi, Pengendalian Waktu, Pengendalian Mutu Konstruksi, serta teknologi Terkini seperti Building Information Modelling (BIM) serta pengenalan Alat-Alat Konstruksi terkini dalam pekerjaan konstruksi. Adapun untuk materi teknis dilaksanakan melalui Pelatihan mandiri dengan Aplikasi Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang Konstruksi (SIBIMA Konstruksi), yang merupakan syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi & Sertifikasi Ahli Muda Fresh Graduate Program Sarjana & Diploma IV Bidang Konstruksi.
Lebih lanjut Direktur Jenderal Bina Konstruksi Trisasongko Widianto menyampaikan bahwa Para peserta yang telah lulus Uji Kompetensi akan mendapatkan sertifikat ahli muda fresh graduate di bidang konstruksi yang berlaku selama satu tahun yang akan berguna saat mereka akan memasuki dunia kerja industri konstruksi nasional.
Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Vokasional Kemendikbud Patdono Suwignjo mengatakan bahwa saat ini kunci menuju dunia kerja bukan hanya ijazah tetapi juga sertifikat kompetensi. Kegiatan seperti ini sangat baik dilakukan oleh bidang-bidang lainnya agar para mahasiswa yang siap terjun kedunia kerja memiliki jaminan tentang kompetensinya dan siap bekerja.
Upaya peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia bidang konstruksi ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, dimana fokus pembangunan periode 2019-2024 adalah pembangunan SDM. Diharapkan dengan penyelenggaraan kegiatan ini SDM bidang konstruksi di Indonesia dapat menguasai pekerjaan konstruksi di dalam negeri yang saat ini masih menjadi prioritas pemerintah. Serta menjawab tantangan jasa konstruksi Indonesia yang mampu meningkatkan daya saing, mutu, dan jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat.