Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menjadi pembicara dalam International Construction Transformation Conference, International Construction Week 2018, Kuala Lumpur, Senin (26/3). Dalam kesempatan tersebut, Syarif memaparkan mengenai pasar infrastruktur dan peluangnya di Indonesia.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menjadi pembicara dalam International Construction Transformation Conference, International Construction Week 2018, Kuala Lumpur, Senin (26/3). Dalam kesempatan tersebut, Syarif memaparkan mengenai pasar infrastruktur dan peluangnya di Indonesia.
Didepan peserta konferensi, Syarif menjelaskan bahwa Indonesia menempati posisi kedua pada tahun 2018 ini sebagai negara terbaik untuk berinvestasi. Business Insider merilis peringkat negara dengan peluang investasi terbaik berdasarkan 8 indikator: kewirausahaan, stabilitas ekonomi, lingkungan pajak yang menguntungkan, inovasi, tenaga kerja terampil, keahlian teknologi, dinamisme, dan korupsi. Tanggapan dari lebih dari 6.000 peserta survei – yang bertindak sebagai pengambil keputusan dalam bisnis di seluruh dunia – kemudian digunakan untuk menentukan peringkat.
Syarif menambahkan, peringkat daya saing infrastruktur Indonesia semakin meningkat setiap tahun. Perubahan kebijakan yang dilakukan Indonesia untuk mendukung investasi telah mendapatkan pengakuan internasional.
“Saya mendorong agar lebih banyak investor Malaysia untuk dapat melihat peluang besar tersedia di Indonesia, dan mengambil momentum kemudahan investasi di Indonesia” Ujar Syarif.
Survei tentang EoDB atau kemudahan melakukan bisnis di tahun 2017 menunjukkan Indonesia sebagai negara reformis dalam hal meningkatkan kemudahan melakukan bisnis. Sejauh ini, Indonesia telah mengubah 7 dari 10 EoDB indikator. Syarif menutup paparannya dengan harapan agar hubungan kerjasama Indonesia dan Malaysia dapat dipererat dan dengan pertemuan tersebut dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak. (cha/tw)