DJBK – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi terus menggencarkan Sertifikasi Pekerja Konstruksi, salah satunya dengan melakukan Uji Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi yang dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Sulawesi Selatan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah II Palembang, Senin (19/12) di Palembang.
DJBK – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi terus menggencarkan Sertifikasi Pekerja Konstruksi, salah satunya dengan melakukan Uji Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi yang dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Sulawesi Selatan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah II Palembang, Senin (19/12) di Palembang.
Pada pembukaan tersebut Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Yusid Toyib mengatakan bahwa dalam menghadapi era MEA pekerja konstruksi Nasional harus menyiapkan modal yakni dengan meningkatkan kompetensi, keahlian dan keterampilan melalui proses sertifikasi, sehingga Tenaga Kerja Asing dapat melihat bahwa Indonesia memilki pekerja konstruksi yang kuat dan berdaya saing.
“Kita tunjukan kepada mereka tenaga kerja asing (TKA), kita siap bersaing dengan memperlihatkan semua kemampuan kompetensi yang kita miliki. Tunjukan bahwa kita siap !”, tegas Yusid.
Sertifikasi tenaga konstruksi merupakan program yang tengah digencarkan diseluruh Indonesia. Tujuannya antara lain melindungi tenaga kerja konstruksi Indonesia dalam menghadapi liberalisasi perdagangan ASEAN 2015 dan Asia Pasifik 2020. Dibutuhkan sinergi yang harmonis antara pemerintah daerah dengan lembaga pengembangan jasa konstruksi untuk bisa memberikan sertifikasi secara menyeluruh di Indonesia.
Dalam acara ini pula, Wakil Gubenur Sumatera Selatan Ishak Mekki menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi kinerja Kementerian PUPR dengan adanya program dari Ditjen Bina Konstruksi yakni Sertifikasi para pekerja konstruksi. Hal ini mengingat banyaknya Program pembangunan Infrastruktur yang ada di Palembang sangat membutuhkan banyak sekali pekerja, terutama pekerja mempunyai kompetensi yang baik.
“Saya yakin dengan adanya tenaga kerja konstruksi yang baik, pembangunan Infrastruktur ASEAN GAMES 2018 bisa berjalan dengan lancar”, ujar Ishak Mekki.
Menanggapi hal tersebut Dirjen Bina Konstruksi menyatakan bahwa para tukang dan pekerja konstruksi mempunyai andil besar dalam tahap proses pembangunan Infrastruktur ASEAN GAMES 2018 di palembang, pekerja yang berkompeten dan handal harus bisa diperdayakan, karena ini merupakan keberhasilan dari program Kementerian PUPR yang dijalankan selama ini dengan sertifikasi dan uji kompetensi.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah Palembang II Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJK P)Sumatera Selatan, PT. Semen Baturaja (Persero), PT Brantas Abibraya, DPD IALKI, serta Stakeholder yang berada di wilayah Palembang.
Hasil sementara yang diperoleh dari kepala balai Jasa Kontrsuksi Wilayah II Palembang, Supoyo disebutkan ada sekitar 635 tenaga kerja di bidang konstruksi yang sudah disertifikasi. Dijanjikan di proses akhir bisa menembus angka 1000 pekerja kosntruksi yang akan tersertifikasi.
Dirjen Bina Konstruksi menghimbau kepada perusahaan-perusahaan di bidang konstruksi, pemilik Kontraktor, agar kedepan bisa melakukan fasilitasi sertifikasi ini secara mandiri, jangan mengandalkan Pemerintah karena dengan APBN di tahun kedepan pemerintah tidak akan bisa mencukupi untuk bisa memfasilitasi sertifikasi pekerja konstruksi di seluruh indonesia, dibutuhkan kerjasama yang harmonis, untuk terciptanya pembangunan Infrastruktur maju.
Kuliah Umum Dirjen Bina Konstruksi di Universitas Taman Siswa Palembang
Seusai membuka sekaligus meresmikan pelaksanaan kegiatan sertifikasi pekerja konstruksi, Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Yusid Toyib melanjutkan kunjungannya sekaligus memberikan kuliah umum di Universitas Taman Siswa Palembang.
Pada kuliah umum tersebut, Dirjen Bina Konstruksi menyampaikan materi kuliah umum tentang Sumber Daya Manusia di bidang Konstruksi di Indonesia yang masih yang sangat minim. Diketahui dari data stastistik bahwa indonesia masih menempati rating terendah dibandingkan dengan Negara Asean lainnya. Salah satu penyebabnya adalah karena minat sarjana teknik masih sedikit yang melanjutkan karir di bidang konstruksi.
“Rendahnya minat tenaga profesional khususnya para insinyur dan arsitek Indonesia, membuat kemajuan pembangunan Infrastruktur terhambat” ujar Yusid.
Dijanjikan Dirjen Bina Konstruksi, Pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya untuk memacu tingkat pertumbuhan insinyur tiap tahunnya, dengan terus melakukan pembinaan yang menyeluruh. Mahasiswa jurusan teknik di seluruh Indonesia harus lebih menyadari bahwa Indonesia membutuhkan regenerasi atau penerus yang ahli dan kompeten di bidang konstruksi, untuk bisa membawa harum Negara di kancah International.
Rektor Universitas Taman Siswa Joko Siswanto sangat berterima kasih dengan kuliah umum yang diberikan oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi, sebab bisa sebagai motivasi atau suntikan kepada seluruh mahasiswa jurusan teknik yang ada di Taman siswa agar bisa lebih meningkatkan proses pembelajaran di fakultas teknik. (har/tw)