Pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilaksanakan Pemerintah harus dilaksanakan sesuai kaidah yang salah satunya adalah memperhatikan aspek keberlanjutan dan tentunya mendorong daya saing bangsa. Untuk mewujudkan infrastruktur yang berkelanjutan dan berdaya saing tersebut, Kementerian PUPR telah melakukan lima terobosan plus programming, yaitu : leadership, pendanaan inovatif, peningkatan SDM, penyusunan regulasi dan hukum, serta penerapan hasil riset dan teknologi.
“Dengan demikian Pembangunan Infrastruktur dapat diselesaikan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat manfaat. Hasil akhirnya kesejahteraan masyarakat akan terwujud “, demikian disampaikan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin pada saat menjadi Keynote Speaker, mewakili Menteri PUPR, dalam acara Seminar Nasional Kebangkitan BUMN Dalam Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan, Selasa (19/2) di Jakarta.
Untuk itulah Pemerintah senantiasa mendorong stakeholders konstruksi, salah satunya BUMN, untuk memperhatikan aspek keberlanjutan utamanya prinsip Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan atau disingkat sebagai K4. “Meskipun secara ekonomi biaya pembangunan yang dikeluarkan lebih besar, namun di masa mendatang biaya pemeliharaan yang diperlukan akan sepadan bahkan lebih hemat dan lebih ramah lingkungan”, ungkap Syarif.
Syarif juga menuturkan bahwasanya sinergi BUMN Karya dalam pembangunan infrastruktur saat ini sudah cukup baik. Namun, yang masih menjadi tantangan bagi para BUMN tersebut adalah bagaimana tidak hanya menjadi raja di Negeri sendiri, karena BUMN memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan Infrastruktur nasional. Tantangan ke depan adalah untuk mendorong BUMN melebarkan sayapnya ke mancanegara. Beberapa BUMN memang telah berhasil melebarkan sayap, contohnya PT Wijaya karya yang sudah berkiprah di Aljazair.
BUMN juga diharapkan berkontribusi pada pembiayaan Pembangunan Infrastruktur, mengingat besarnya biaya infrastruktur yang digelontorkan pemerintah membangun infrastruktur yang masif sekarang ini. Tidak hanya BUMN, Pemerintah juga terus mendorong badan usaha swasta (BUMS) untuk bekerjasama dengan BUMN dalam bentuk Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), serta melakukan inovasi- inovasi rekayasa, teknologi dan rantai pasok konstruksi dalam pengembangan infrastruktur berkelanjutan.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain para direksi Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Bintang Perbowo, perwakilan direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, perwakilan direksi PT PP (Persero) Tbk, serta perwakilan direksi dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Sedangkan dari pihak Pemerintah hadir pula dari Kementerian BUMN, yakni Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Aloysius Kiik Ro. (af/tw)