DJBK – Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menerima kunjungan Asosiasi Perkumpulan Produsen Mortar Industri Indonesia (PROMINDO), Rabu (16/11) di Jakarta. Kunjungan ini diterima oleh Dirjen Bina Konstruksi Yusid Toyib didampingi oleh Direktur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi Yaya Supriyatna, sedangkan dari PROMINDO rombongan dipimpin Sekjen PROMINDO Ruslin Widjadja.
DJBK – Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menerima kunjungan Asosiasi Perkumpulan Produsen Mortar Industri Indonesia (PROMINDO), Rabu (16/11) di Jakarta. Kunjungan ini diterima oleh Dirjen Bina Konstruksi Yusid Toyib didampingi oleh Direktur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi Yaya Supriyatna, sedangkan dari PROMINDO rombongan dipimpin Sekjen PROMINDO Ruslin Widjadja.
Dirjen Bina Konstruksi menyampaikan bahwa Industri Konstruksi tidak bisa lepas dari bahan bangunan beton. Dan sesuai aturan dari program yang ada di kementerian PUPR, bahwasanya untuk bisa mengefisiensikan industri konstruksi di Indonesia, harus dimaksimalkan penggunaan Beton Pracetak.
“Penggunaan bahan bangunan Konstruksi SNI harus diutamakan dalam proses Konstruksi di Indonesia. Namun saya minta harga juga berimbang, jangan sampai menimbulkan overprice”, ujar Yusid.
Asosiasi Promindo datang untuk menjelaskan tentang Kualitas dan Edukasi dari teknologi bangunan Konstruksi yaitu Premix (MORTAR), dimana dari penggunaan teknologi bangunan Premix Mortar diyakini akan menghasilkan kualitas yang tinggi sebuah bangunan Konstruksi, namun disisi juga lain ramah lingkungan.
Asosiasi Promindo juga memberikan perhatian terhadap pentingnya pelatihan kepada pelaku industri konstruksi, publik, tukang, developer, pemerintah, kontraktor, konsultan, dan arsitek. Ditjen Bina Konstruksi berharap akan ada kerjasama lebih lanjut dengan adanya Promindo dalam hal pelatihan kepada tenaga kerja konstruksi Indonesia. Diharapkan dengan pertemuan ini bisa menjadi kerjasama dalam bisa meningkatkan kualitas dan standar Konstruksi di Indonesia.(har/tw)