DJBK – Jakarta. “Kami akan mempelajari dan meresapi lebih mendalam semua proyek pekerjaan infrastruktur yang menggunakan Metode Design and Build (Rancang Bangun) yang sudah pernah dilakukan di Indonesia” ujar Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Yusid Toyib dalam rapat Diskusi Terkait Manajemen Konstruksi pada pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan dengan Metode Design and Build, Selasa (13/09) di Jakarta.
DJBK – Jakarta. “Kami akan mempelajari dan meresapi lebih mendalam semua proyek pekerjaan infrastruktur yang menggunakan Metode Design and Build (Rancang Bangun) yang sudah pernah dilakukan di Indonesia” ujar Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Yusid Toyib dalam rapat Diskusi Terkait Manajemen Konstruksi pada pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan dengan Metode Design and Build, Selasa (13/09) di Jakarta.
Metode ini merupakan pekerjaan konstruksi yang seluruh penyelesaiannya dilakukan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua resiko ditanggung oleh penyedia jasa. Di Indonesia sendiri, metode ini masih terbilang baru namun diluar negeri sudah dilakukan. Contoh proyek di Indonesia yang menggunakan metode design and build adalah proyek pengembangan pos lintas batas (PLBN) Entikong Kabupaten Sanggau, pembangunan Wisma Atlet kemayoran, dan renovasi venue olahraga dan stadion Gelora Bung Karno Senayan.
Menurut Akhmad Tito Karim, Direktur Utama PT. Jasamarga Bali Tol, metode design and build dapat mengkonvergensi design, konstruksi, supervisi (paralel), lebih efektif dan efisien serta memiliki kepastian dalam nilai investasi.
Saat ini Indonesia tengah gencar melakukan pembangunan Infrastruktur di seluruh Indonesia, Kementerian PUPR sebagai penyelenggara infrastruktur harus memiliki inovasi-inovasi terbaru dan terbaiknya guna mewujudkan target yang sudah di tetapkan. (dri/tw)