Dirjen Bina Konstruksi : Program Pembinaan Konstruksi Harus Terukur dan Implementatif

“Proposal Positioning dan Roadmap Pembinaan Konstruksi akan menjadi acuan kita dalam pelaksanaan tugas pembinaan Jasa Konstruksi. Untuk itu saya harap agar tujuan pembinaan  diturunkan dalam strategi-strategi yang terukur sehingga lebih implementatif”, demikian disampaikan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yudha Mediawan saat memberikan arahan pada Focused Group Discussion Penyusunan Proposal Positioning Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dan Road Map Pembinaan Konstruksi Indonesia 2045 dan Pengarahan Optimalisasi Peran Balai Sebagai Pembina Jasa Konstruksi di Banten, Selasa (21/12).

Yudha juga menyampaikan harapannya agar Ditjen Bina Konstruksi mampu membuat terobosan program-program unggulan dalam membina dunia jasa konstruksi dengan menyesuaikan perkembangan teknologi. Misalnya terkait Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi di tahun 2022, semua bentuk pengadaan harus bisa terintegrasi dengan sistem seperti SIMPAN, SIPASTI, SIMPK, SIKI. Hal tersebut agar pelaksanaan program lebih transparan dan juga efektif efisien.  

Balai Jasa Konstruksi Wilayah juga diharapkan mempunyai program unggulan yang tidak hanya melaksanakan sertifikasi atau keterampilan kelas level tukang saja, namun juga pencetakan di level surveyor quantity yang saat ini jauh lebih dibutuhkan di pasar konstruksi.

“Ditjen Bina Konstruksi harus bisa lebih glowing (bersinar) dengan memiliki prioritas atau ‘quick wins’ dari sekian banyak agenda yang ditetapkan. Yang terpenting Kita perlu menetapkan program-program unggulan 2022-2024 yang dapat menguatkan peran dan posisi Ditjen Bina Konstruksi dalam pembinaan konstruksi secara khusus dan pembangunan infrastruktur secara umum” Ungkap Yudha.

Dirjen Bina Konstruksi juga menekankan mengenai Prefensi Harga Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), bahwa saat ini Ditjen Bina Konstruksi melalui Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi melakukan sosialisasi secara massif terhadap ketentuan dan tata cara pemberian preferensi harga barang TKDN kepada para Pokja Pemilihan. Hal ini sebagai antisipasi agar para Pokja dapat melakukan evaluasi harga terhadap penawaran penyedia jasa yang menawarkan barang TKDN. Apalagi, pada bulan akhir tahun anggaran 2021 ini, mulai banyak dilakukan lelang dini paket-paket pengadaan barang/jasa yang akan dilaksanakan pada tahun 2022.

Sementara itu Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Dewi Chomistriana menyampaikan dalam menyusun roadmap ini diperlukan kesiapan sumber daya organisasi kalau melihat Kondisi Ditjen Bina Konstruksi hari ini masih menghadapi keterbatasan SDM, pembiayaan, dan rentang kendali.

“Oleh karenanya perlu adanya prioritas atau quick wins yang menjadi agenda unggulan untuk dijalankan dalam periode 2-3 ke depan (short term). Harapannya, dengan adanya agenda-agenda unggulan tersebut, roadmap akan lebih operasional sehingga internalisasi dan konsolidasi pembinaan konstruksi akan terbentuk, dan akan mengokohkan langkah kita untuk menapaki tahap-tahap berikutnya” Ujar Dewi.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya memperkuat peran Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dalam melakukan pembinaan konstruksi agar mampu menjawab tantangan perkembangan dunia di masa depan. Penyusunan Proposal Positioning DJBK juga akan membantu dalam melakukan reposisi kelembagaan DJBK untuk mampu menjawab tantangan pembinaan konstruksi yang semakin dinamis. Reposisi kelembagaan ini didasarkan pada pemetaan pelaksanaan kewenangan yang ada di UU 2/2017 baik yang sudah maupun yang belum dilaksanakan, serta pemetaan kebutuhan stakeholder dan bagaimana kita menampung kebutuhan tersebut. Turut hadir dalam kegiatan tersebut: Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Taufik Widjoyono, Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Syarif Burhanuddin, Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Putut Marhayudi, Direktur Pengadaan Jasa Konstruksi Abdul Muis, Direktur Keberlanjutan Konstruksi Kimron Manik, Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Dedy Natrifahrizal, Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Nicodemus Daud, seluruh Jafung Utama Pembina Jasa Konstruksi, 34 Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi, dan 7 Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah.(har/tw)

SEBARKAN ARTIKEL INI!