SAMARINDA – Daya konsumsi terhadap konstruksi yang tertinggi di Asean adalah Indonesia. Namun sebagai bangsa yang besar, Indonesia menghadapi beberapa tantangan termasuk disparitas antara wilayah dan kawasan yang masih tinggi, daya saing nasional masih belum kuat karena keterbatasan infrastruktur termasuk konektivitas, pemanfaatan sumber daya belum optimal dan urbanisasi yang tinggi mencapai angka 53 persen untuk kawasan perkotaan.
“Sehingga untuk mendukung itu, kementerian PUPR masih sangat membutuhkan lulusan teknik yang dapat dikembangkan menjadi tenaga insinyur nasional yang berkompeten dan berdaya saing” hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin pada saat memberikan Kuliah Umum dengan tema” Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Jasa Konstruksi Dalam Menyambut Era Globalisasi 4.0″ di Universitas Mulawarman Samarinda dan sekaligus membuka beberapa kegiatan yakni Pembekalan Ahli Muda K3 Konstruksi, Pembekalan Ahli Teknik Desain Jalan, Pembekalan Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung, dan Sosialisasi SIBIMA Konstruksi di Samarinda. Jumat ( 22/3).
Selanjutnya Syarif mengatakan Indonesia memiliki banyak pekerja ahli yang bagus, akan tetapi persoalan yang ditemukan yakni banyaknya yang tidak mengikuti ujian kompetensi. Sehingga tidak mendapatkan pengakuan bahwa yang bersangkutan memiliki keahlian di bidang tertentu.
“Dengan program distance learning hasil yang diharapkan adalah munculnya para tenaga ahli muda. Kita harus melakukan percepatan sertifikasi. Karena banyak orang yang terampil dan memiliki skill namun yang bersangkutan tidak melakukan sertifikasi atau mengikuti ujian kompetensi,” tuturnya.
Hal terpenting juga disampaikan Syarif dalam materi kuliah umumnya yakni mengenai keselamatan konstruksi pada seluruh kegiatan konstruksi memiliki beberapa keuntungan seperti mengurangi keterlambatan penyelesaian proyek, mencegah kecelakaan dan menurunkan biaya proyek, sehingga secara ekonomi pasti lebih menguntungkan, menciptakan rasa aman sehingga seluruh aktivitas di proyek dan sekitarnya tidak terganggu, dan membantu mencegah kerusakan lingkungan. Upaya pemerintah dalam menjamin keselamatan dalam pelaksanaan konstruksi antara lain dengan membentuk Komite Keselamatan Konstruksi yang bertugas, melaksanakan pemantauan dan evaluasi, melaksanakan investigasi kecelakaan konstruksi, dan memberikan saran dan pertimbangan kepada Ketua Komite.
Langkah inovatif dilakukan Fakultas Teknik (FT), Universitas Mulawarman (UNMUL) dalam menyongsong era revolusi industri 4.0. Fakultas yang memiliki delapan Program Studi itu, melakukan sosialisasi Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri (SIBIMA) dan sertifikasi kompetensi tenaga ahli. Tidak hanya melibatkan mahasiswa dan alumni FT UNMUL sendiri, turut mengundang pula mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi di Kota Samarinda.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumini UNMUL, Encik Akhmad Syaifudin mengapresiasi upaya Kementerian PUPR dalam meningkatkan Kompetensi terhadap mahasiswa di seluruh Indonesia melalui Program (SIBIMA).
“Setelah lulus dari perguruan tinggi, kami berharap para sarjana teknik tidak hanya memiliki ijazah, namun juga memiliki sertifikat sebagai tenaga ahli muda sesuai dengan bidang yang diinginkan, para mahasiswa harus bersiap diri memasuki era yang begitu cepat, kita harus melihat jauh ke depan bagaimana tantangan yang cukup besar” Ujar Encik
Selama dua hari peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah para mahasiswa dan alumni dengan jumlah total sebanyak 934 orang peserta dari lima Perguruan Tinggi di Kota Samarinda dan pulau Jawa.
Saya berharap khususnya semua lulusan Fakultas Teknik UNMUL memiliki sertifikat keahlian karena itu akan membuat daya saing mereka lebih bagus dan lebih tinggi dari pada sarjana teknik yang tidak memiliki sertifikat kompetensi. Animo mahasiswa yang tinggi turut diapresiasi, harapan saya semua perserta yang mengikuti aktivitas ini dapat memiliki sertifikat sehingga menjadi nilai lebih,” Tutup Syarif
Turut hadir mendampingi Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin, Moody Sanger, Kepala Balai PBJ wilayah Kaltim, Darma Wijaya, Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Konstruksi, Balai Penerapan Teknologi Konstruksi, Martalia Isneini.