Asosiasi Jasa Konstruksi dan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) di Indonesia serta seluruh SDM yang terlibat dalam proses pembangunan infrastruktur bangsa harus memiliki mental kebangsaan yang kuat serta jiwa patriotisme yang sangat tinggi, karena membangun infrastruktur itu berarti tentang mensejahterakan rakyat, bukan mensejahterakan individu / perorangan. Untuk itu, perlu ditanamkan jiwa nasionalisme yang lebih baik serta rasa cinta bela negara dalam diri seluruh komponen SDM sektor konstruksi di Indonesia. Demikian dikatakan, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib, saat bersilaturahmi dengan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kementerian Pertahanan RI,Mayjen TNI, Hartind Asrin, hari ini (08/04) di Jakarta.
Asosiasi Jasa Konstruksi dan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) di Indonesia serta seluruh SDM yang terlibat dalam proses pembangunan infrastruktur bangsa harus memiliki mental kebangsaan yang kuat serta jiwa patriotisme yang sangat tinggi, karena membangun infrastruktur itu berarti tentang mensejahterakan rakyat, bukan mensejahterakan individu / perorangan. Untuk itu, perlu ditanamkan jiwa nasionalisme yang lebih baik serta rasa cinta bela negara dalam diri seluruh komponen SDM sektor konstruksi di Indonesia. Demikian dikatakan, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib, saat bersilaturahmi dengan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kementerian Pertahanan RI,Mayjen TNI, Hartind Asrin, hari ini (08/04) di Jakarta.
Tenaga kerja konstruksi baik ahli maupun terampil dan seluruh SDM manajemen BUJK di sektor konstruksi dirasakan sangat memerlukan kesadaran bahwa mereka bekerja di sektor yang akan menjadi catatan sejarah di Indonesia. Sebuah bangunan yang berkualitas dibangun akan membawa dampak yang baik untuk pertumbuhan ekonomi bangsa, sebuah kontribusi yang tidak ternilai.
Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR selaku pembina nasional para BUJK, Asosiasi serta tenaga kerja konstruksi di Indonesia mendorong kepada Kementerian Pertahanan RI untuk dapat membantu Ditjen Bina Konstruksi dalam menanamkan nilai-nilai pancasila kepada para insan konstruksi di Indonesia.
Sementara itu, Kepala Badan Pelatihan dan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR, Anita Firmanti, mengungkapkan bahwa Kementerian PUPR sangat concernterhadap revolusi mental PNS khususnya jiwa nasionalisme dan bela negara para Aparatur Sipil Negara (ASN). “Kami khususnya, Bapak Menteri menangkap kebutuhan ini sebagai kewajiban untuk diterapkan kepada para ASN, khususnya “Generation Y”, karena semangat militer untuk membangun infrastruktur Indonesia sangat diperlukan oleh Kementerian PUPR, dan hal ini harus terus dipupuk”, ujar Anita Firmanti.
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kementerian Pertahanan RI, Mayjen TNI, Hartind Asrin, menyambut baik dan mengutarakan bahwa masyarakat perlu terus diingatkan bahwa mental dan sikap untuk cinta & bangga terhadap tanah air Indonesia itu sangat diperlukan karena begitu banyak pengaruh luar yang mengganggu bahkan dapat memecah belah kesatuan persatuan Indonesia, “nilai pancasila harus terus ditanamkan kepada masyarakat Indonesia termasuk insan Kementerian PUPR”, Ujar Hartind (dn).