Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Tengah, melatih tenaga kerja konstruksi terampil melalui program kegiatan Pembekalan dan Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi, Sabtu (28/7) di Boyolali.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Tengah, melatih tenaga kerja konstruksi terampil melalui program kegiatan Pembekalan dan Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi, Sabtu (28/7) di Boyolali.
Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 122 orang dengan rincian 105 orang adalah siswa SMK di wilayah Solo Raya dan 17 orang berasal dari masyarakat yang telah berprofesi sebagai tukang di wilayah Kabupaten Boyolali. Siswa SMK yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah siswa kelas XII dan atau alumni yang telah menyeleasaikan studinya dalam kurun waktu 1 atau 2 tahun sebelumnya. Pihak SMK yang turut berperan serta dalam kegiatan ini antara lain : SMK Muhammadiyah 4 Klaten; SMK Pancasila 2 Wonogiri; SMK Sukoharjo; SMK 5 Surakarta; SMK Bhinekka Karya Boyolali; SMK Sakri Sragen; SMK Karanganyar.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin dalam sambutannya mengatakan bahwa jumlah tenaga kerja konstruksi yang tersertifikasi di Indonesia masih sangat rendah yakni di bawah 10% atau hanya 720.000 dari 8,10 juta tenaga kerja. Untuk memberi solusi gap atau kurangnya tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat Ditjen Bina Konstruksi sebagai pembina konstruksi telah menyiapkan mekanisme untuk mengejar ketertinggalan yakni mulai dari pemberian pelatihan di kelas, pelatihan di lapangan, hingga pemberian sertifikasi dari jarak jauh, termasuk bekerjasama dengan seluruh berbagai pihak termasuk dalam hal ini dengan BAZNAS.
“Saya berharap melalui pelatihan ini akan tercipta insan-insan tenaga kerja konstruksi yang berkualitas dan kompeten, sehingga memberi konstribusi yang nyata bagi masyarakat terutama di pedesaan” Ujar Dirjen Bina Konstruksi.
Syarif pun menambahkan bahwasanya untuk menguji dan mensertifikasi para tenaga kerja konstruksi yang berada di Boyolali ini, telah diberikan bantuan Mobile Trainning Unit (MTU). Manfaat inilah yang ditunjukkan oleh Kementerian PUPR dengan menjadikan proyek-proyek konstruksi/infrastruktur yang dibungkus dalam program yang berbasis pada masyarakat, yaitu direncanakan bersama dengan unsur masyarakat, dikerjakan oleh masyarakat dan dikelola dan dirawat oleh masyarakat itu sendiri.
Kementerian PUPR mengharapkan dengan adanya program ini, pemanfaatan sebuah proyek infrastruktur akan meluas dan dapat diterima dengan baik karena dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar, memberikan lapangan pekerjaan dan mampu menggerakkan roda perekonomian di tingkat masyarakat bawah, meningkatkan daya dukung pemukiman dan sarananya, serta menjamin keberlangsungan objek infrastruktur (sanitasi, jalan lingkungan, air bersih, dll) karena dirawat langsung oleh para warga yang bergotong royong selama masa pembangunannya.
Kegiatan Fasilitasi Uji Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Bekerjasama Dengan BAZNAS ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu hari Jumat s/d Minggu tanggal 27 s.d 29 Juli 2018 untuk proyek – proyek peningkatan kualitas permukiman Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang saat ini akan dilaksanakan pada 7 (tujuh) unit rumah yang berlokasi di Desa Tawangsari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Jasa Konstruksi wilayah IV Surabaya, Eddy Irwanto menyampaikan bahwa untuk siswa SMK selanjutnya direkomendasikan untuk mengikuti program link and match, yang akan menjembatani permintaan dari sektor industri konstruksi dengan kurikulum sekolah sehingga diharapkan saat siswa SMK telah menyelesaikan studinya akan mendapatkan ijazah dan sertifikat kompetensi.(har/tw)