Direktur Jenderal Bina Konstruksi diwakili oleh Direktur Keberlanjutan Konstruksi Kimron Manik menerima kunjungan audiensi dari PT. Makmur Jaya Emulsi (MJE) pada Selasa (16/07) di Kantor Kementerian PU Jakarta. Dalam kunjungan tersebut PT. MJE menyampaikan manfaat dan potensi aplikasi teknologi material jalan berbasis emulsi aspal.
PT. MJE menyampaikan peningkatan kondisi jalan mantap dapat dipertahankan dengan kegiatan preservasi/pemeliharaan jalan yang konsisten dan rutin. Jenis–jenis preservasi jalan bermacam-macam tergantung dari kondisi jalan masing-masing, beberapa diantaranya yaitu seal coat, slurry coat, dan micro surfacing.
PT. MJE sendiri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi dengan lingkup pekerjaan penghamparan lapisan tipis permukaan dengan campuran bubur aspal emulsi (Slurry Seal). Beberapa produk lain yang diproduksi oleh PT. MJE antara lain Micro Surfacing, CPHMA (Cold Pving Hot Mix Asbuton), Aspal Buton Butir B 5/20 dan B 50/30, Aspal Buton Pracampur, Aspal Karet, dan Aspal Emulsi.
Teknologi material slurry seal dianggap sebagai material ramah lingkungan dikarenakan menggunakan aspal emulsi, yang merupakan campuran aspal dan air, sehingga tidak memerlukan pemanasan tinggi seperti pada konstruksi aspal panas. Hal ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan konsumsi energi. Selain itu, slurry seal menggunakan agregat halus, yang membantu mengurangi limbah. Material slurry seal sudah tercantum dalam Spesifikasi Umum Ditjen Bina Marga tahun 2018 sehingga material tersebut sudah banyak diterapkan dalam pekerjaan preservasi jalan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keberlanjutan Konstruksi Kimron Manik menyampaikan apresiasi dan mendorong berbagai inovasi dalam sektor konstruksi salah satunya penggunaan slurry seal dan micro surfacing pada pelaksanaan preservasi jalan.
“Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mendorong PT. Makmur Jaya Emulsi agar dapat melakukan sertifikasi TKDN dan sertifikat material ramah lingkungan pada produk-produk yang dihasilkan serta mencatatkannya pada Sistem Informasi Material dan Peralatan konstruksi (SIMPK)”, ujar Direktur Keberlanjutan Konstruksi. Turut hadir bersama Kepala Bagian Hukum, Informasi Jasa Konstruksi, dan Komunikasi Publik Setditjen Bina Konstruksi, perwakilan dari Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan Ditjen Bina Marga, Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi, Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi, dan Direktorat Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi.