KEMENTERIAN PUPR BERIKAN PEMAHAMAN PENTINGNYA BUDAYA K4 KEPADA MAHASISWA UNHAS

Mendukung Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi, Universitas Hasanuddin Makassar melaksanakan Aksi Nyata Gerakan Nasional Keselamatan Konstruksi (GNKK) yang salah satu rangkaian acaranya berisi Diskusi Nasional dengan topik Membangun Infrastruktur Tanpa Kecelakaan Konstruksi , senin (23/4) di Makassar .

SULSEL – Mendukung Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi, Universitas Hasanuddin Makassar  melaksanakan Aksi Nyata Gerakan Nasional Keselamatan Konstruksi (GNKK) yang salah satu rangkaian acaranya berisi Diskusi Nasional dengan topik Membangun Infrastruktur Tanpa Kecelakaan Konstruksi , senin (23/4) di Makassar .
 
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanudin, sebagai pembicara dalam diskusi tersebut mengatakan, dengan adanya edukasi di lingkungan akademisi mengenai K3 dipercaya akan jadi pencegahan dan melahirkan aksi nyata keselamatan kerja di industri konstruksi.
 
Selanjutnya disampaikan bahwa Komite Kecelakaan Konstruksi atau Komite K2 mengeluarkan keputusan yakni sejumlah rekomendasi terkait kecelakaan konstruksi yang terjadi pada awal 2018 lalu, Rekomendasi yang tertuang pada Surat Rekomendasi Komite K2 meliputi 4 aspek termasuk salah satunya rekomendasi sampai pencopotan Direksi disalah satu Institusi milik negara tersebut.
 
“Investigasi atas sejumlah kasus kecelakaan konstruksi memang harus dituntaskan agar tidak terulang lagi, meski di sisi lain ada juga aspek yang penting untuk dicermati terutama dari aspek perencanaan sampai pelaksanan ” ucap Syarif.
 
Dirjen Bina Konstruksi selaku ketua dari Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) mendesak agar persoalan terjadinya kasus kecelakaan konstruksi belakangan marak terjadi harus menjadi perhatian semua pihak terkait, tak hanya Kementerian PUPR, tetapi juga perlu komitmen dari Kementerian BUMN, Kementerian Lingkungan Hidup dan masyarakat untuk berperan dan peduli terhadap pembangunan yang sedang gencar sekarang ini.
 
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengapresiasi dan menyambut baik upaya Universitas Hasanuddin Makassar yang telah menyediakan Magister Rekayasa Keselamatan Konstruksi (MRKK). Dengan demikian tenaga ahli yang akan bekerja mengikuti  seluruh prosedur yang telah ditentukan. ” Jika mulai dari persiapan, perencanaan, pemeriksaan dan pelaksanaan terhadap prosedur kerja selalu mematuhi aturan, kecelakaan kerja bisa dihindari”, tutur Syarif.
 
Sementara itu, Rektor Univesitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu memberikan penghargaan yang sebesar- besarnya kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang telah menjalankan tanggung jawabnya dengan baik dalam menanggulangi insiden kecelakaan konstruksi yang terjadi pada belakangan ini. Ia menambahkan dengan diberikannya edukasi mahasiswa- mahasiswa tehnik sipil terkait Knowledge Keselamatan Konstruksi K4, di yakini akan memberikan banyak manfaat, apalagi mereka adalah tenaga ahli yang nantinya akan membangun bangsa ini dalam memajukan infrastruktur Negeri.
 
Acara dilanjutkan dengan penandatangan perjanjian kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dengan kedinasan Magister Rekayasa Keselamatan Konstruksi (MRKK) Universitas Hasanuddin. Penandatanganan tersebut langsung disaksikan oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Syarif Burhanuddin dan Rektor Universitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu.
 
Rangkaian Diskusi Nasional di isi dengan pemaparan panel dari anggota Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) materi inti yang menyampaikan kepada seluruh peserta tentang pentingnya pelaksanaan sistem punishment dan rewards dalam rangka menciptakan budaya keselamatan untuk dapat menghasilkan zero accident di industri konstruksi.(har/tw)
SEBARKAN ARTIKEL INI!