DJBK-Jakarta. Meninjaklanjuti arahan Presiden RI untuk mengadakan revolusi mental aparatur sipil negara, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR mengadakan acara Aktivasi Budaya Kerja: Bersama Kita Membangun Revolusi Mental. Acara ini resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjoyono pada hari Senin (21/12).
DJBK-Jakarta. Meninjaklanjuti arahan Presiden RI untuk mengadakan revolusi mental aparatur sipil negara, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR mengadakan acara Aktivasi Budaya Kerja: Bersama Kita Membangun Revolusi Mental. Acara ini resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjoyono pada hari Senin (21/12).
Dalam pidatonya, Taufik Widjoyono menegaskan meningkatnya tugas kementerian PUPR karena bergabungnya dua kementerian pada tahun ini. Oleh karena itu, tanggung jawab Kementerian PUPR pun semakin besar untuk menyejahterakan masyarakat. Taufik Widjoyono memaknai revolusi mental sendiri adalah menjadikan garis lurus antara niat, perkataan, dan perbuatan. Kerja tanpa etika, maka yang terjadi adalah pembenaran hukum, meskipun bertentangan dengan hal yg benar. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi harus mengawal aturan agar konstruksi di Indonesia berjalan dengan baik.
“Ukuran perubahan revolusi mental dilihat dari seberapa banyak pelayanan yang bisa diberikan kepada masyarakat.”, kata Taufik Widjoyono.
Taufik juga menekankan bahwa perubahan harus terus di pertahankan agar dapat berlanjut dan menjadi budaya kerja. Acara ini dianggapnya sebagai pemicu untuk nantinya menjadi internalisasi kedalam diri. Optimalisasi sumber daya manusia di Kementerian PUPR tidak hanya untuk melaksanakan program kerja, tetapi juga untuk merubah perilaku dan pikiran.
Narasumber Aktivasi Budaya Kerja ini adalah pendiri ESQ Leadership Center, Ari Ginanjar. Dalam paparannya, Ari Ginanjar menjelaskan bahwa memiliki pikiran dan hati yang positif harus dilakukan dalam menjalani pekerjaan. Kunci kekuatan dari sebuah organisasi adalah pondasi. Nilai seperti kejujuran, kesetiaan, berani, harga diri harus melekat dalam menjalankan pekerjaan. Budaya kerja yang baik harus menjadi pondasi organisasi.
“Membangun budaya kerja dilakukan dengan menggunakan tiga konsep dasar yaitu value, system, dan leadership.”, kata Ari Ginanjar.
Untuk Direktorat Jenderal Bina Konstruksi sendiri, nilai yang harus lebih ditanamkan adalah Kompetensi, Integritas, Transparansi, dan Akuntabilitas. Revolusi mental di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dilakukan demi mencapai keunggulan dan kemandirian konstruksi di Indonesia. (cha)