PERCEPAT PROSES SERTIFIKASI, KEMENTERIAN PUPR KERJASAMA DENGAN PT. WIJAYA KARYA TBK.

DJBK – Jakarta,Percepetan sertifikasi terus dilakukan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR. Lantaran hanya dalam hitungan minggu, Indonesia harus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dimana masyarakat Indonesia harus siap bersaing dengan pekerja asing yang datang ke Indonesia.

DJBK – Jakarta,Percepetan sertifikasi terus dilakukan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR. Lantaran hanya dalam hitungan minggu, Indonesia harus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dimana masyarakat Indonesia harus siap bersaing dengan pekerja asing yang datang ke Indonesia.

Untuk itu kita perlu mempersiapkan tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat dan memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan oleh industri jasa konstruksi, Indonesia tidak akan seperti negara-negara lain yang di serbu oleh pekerja konstruksi asing khususnya china. Ungkap Savitri Rusdyanti Kasubdit Pemberdayaan Wilayah I Direktorag Jenderal Bina Konstruksi di hadapan para peserta Uji Kompetensi Tukang dan Mandor Bidang Konstruksi Pada Proyek PT. Wijaya Karya Tbk. (17/12)

Sertifikasi diperlukan bagi pekerja konstruksi karena dapat menjadi bukti kemampuan dan kompetensi yang dimiliki terlebih lagi sertifikasi dapat membantu peningkatan upah kerja bagi masing-masing pekerja konstruksi. Tambah Savitri

Indonesia merupakan pasar konstruksi terbesar di ASEAN, yang memberikan konstribusi lebih dari 67% terhadap pasar konstruksi ASEAN. Jumlah tenaga kerja Indonesia di bidang jasa konstruksi pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 7,3 juta orang, sedangkan tenaga kerja yang sudah memiliki sertifikat kurang dari 10%. Besarnya pasar konstruksi Indonesia jika tidak diiringi dngan kesiapan tenaga kerja Indonesia di bidang konstruksi yang terlatih, terampil, profesional, dan bersertifikat dikhawatirkan akan membuat tenaga kerja konstruksi kita hanya menjadi penonton di negeri Indonesia merupakan pasar konstruksi terbesar di ASEAN, yang memberikan konstribusi lebih dari 67% terhadap pasar konstruksi ASEAN. Jumlah tenaga kerja Indonesia di bidang jasa konstruksi pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 7,3 juta orang, sedangkan tenaga kerja yang sudah memiliki sertifikat kurang dari 10%. Besarnya pasar konstruksi Indonesia jika tidak diiringi dngan kesiapan tenaga kerja Indonesia di bidang konstruksi yang terlatih, terampil, profesional, dan bersertifikat dikhawatirkan akan membuat tenaga kerja konstruksi kita hanya menjadi penonton di negeri sendiri.

Acara ini diselengarakan berkat kerjasama Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dengan PT. Wijaya Karya Tbk yang di fasilitasi oleh LPJK Provinsi Jakarta dan para instruktur dan asesor. Sebanyak 100 peserta tukang dan mandor diberikan pelatihan selama dua hari yaitu 17 – 18 Desember 2015, dan melakukan uji kompetensi sebelum mendapatkan sertifikat.

Dengan kerjasama yang dijalin oleh pemerintah dengan stakeholder seperti kontraktor dan asosiasi diharapkan kedepannya target 10.000 tenaga kerja konstruksi bersertifikat terpenuhi. (Dri)

SEBARKAN ARTIKEL INI!