Teknologi konstruksi layang memiliki peran yang strategis pada Pembangunan Infrastruktur di Indonesia. Meski demikian, masih terdapat kecelakaan konstruksi layang yang terjadi di Indonesia. Penyebabnya disinyalir karena kurangnya pengalaman serta pengetahuan terhadap bidang konstruksi layang pada tenaga kerja konstruksi yang mengerjakan suatu pekerjaan konstruksi. Hal ini mendorong pemerintah untuk menyiapkan sarana dan prasarana pelatihan khusus dalam bidang konstruksi layang di Indonesia.
Salah satu alat yang menunjang pelatihan operator dan tenaga kerja bidang konstruksi layang adalah Launcher Gantry. Launcher Gantry sendiri merupakan alat yang sangat kompleks dan terdiri dari beberapa bagian diantaranya: main truss, winch, auxiliary support, dan false segment. Main truss alat Launcher Gantry merupakan bagian yang sangat krusial dan perlu penanganan ekstra, terutama pada saat proses pengangkatan. Dimensinya sendiri mencapai panjang 75 m dan memiliki berat 62 Ton, sehingga diperlukan 2 buah crane untuk membantu proses pengangkatan tersebut. Contoh ini dilakukan pada proyek pembangunan sarana dan prasarana pelatihan konstruksi layang di Citeureup Jawa Barat.
Pengangkatan main truss launcher gantry telah selesai dilaksanakan dengan waktu selama 3 hari mulai tanggal 28 Desember hingga 30 Desember 2021 oleh Penyedia Jasa Proyek Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan Konstruksi Layang. Kegiatan pengangkatan ini didampingi oleh Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2) dan Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) mulai tahap persipan sampai dengan pengangkatan main truss I.
“Kami dari Komite K2 dan KKJTJ turut memberikan masukan di dalam pelaksanaan proyek ini, terutama yang menyangkut aspek keamanan dan keselamatan konstruksi. Agar pekerjaan konstruksi berjalan lancar dan mencegah terjadinya kecelakaan konstruksi”, demikian disampaikan Koordinator Sekretariat Komite Keselamatan Konstruksi Brawijaya, Kamis (30/12) di Citeureup Jawa Barat.
Salah satu tahapan kritis dalam pembangunan sarana dan prasarana telah dilaksanakan sejak awal mulai kontrak dan harus memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan dalam proses pengangkatan. Secara teknis seluruh faktor-faktor keamanan dan keselamatan dalam proses pengangkatan telah dibahas secara detail sehingga diyakini bahwa kemungkinan kesalahan teknis tidak terjadi. Namun demikian tetap dilakukan pengecekan terhadap kondisi lapangan dan lingkungan karena kondisi lapangan pada bulan Desember hujan disertai petir dan angin kencang. Faktor-faktor tersebut juga dimasukkan ke dalam construction safety analysis sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan aman.
Sebanyak 16 personil terlibat dalam proses pengangkatan yang terdiri dari: Safety Officer (1 orang), Lifting Supervisor (1 orang), Rigger (1 orang), Lifting Skilled Worker/Tukang (4 orang), dan Helper (9 orang). Proses pengangkatan main truss LG didukung oleh 2 unit Crawler Crane berkapasitas 120 dan 150 Ton yang masing-masing dioperasikan oleh Operator Crane bersertifikat. Pada saat pelaksanaan, dikarenakan kondisi lapangan pada saat pengangkatan main truss I kondisinya sempat berawan dan hujan pada awal proses pengangkatan, maka pengangkatan sempat dihentikan dan mengalami jeda beberapa waktu, hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan proses pengangkatan dan keselamatan personil yang terlibat.
Setelah mengalami jeda beberapa waktu untuk menunggu cuaca terang kembali, pengangkatan main truss I dilanjutkan dan dapat diselesaikan dengan durasi 2 jam pada tanggal 28 Desember 2021. Pengangkatan main truss II dilaksanakan pada 30 Desember 2021 dengan durasi selama 1 jam sampai dengan main truss diposisikan pada bearing pad, dan dilanjutkan pengencangan komponen baut dan pemasangan chain block dan chain belt pada masing-masing bagian truss untuk menjamin keamanan main truss di atas pier sampai dengan terpasangnya diafragma.
Secara keseluruhan pembangunan sarana dan prasarana pelatihan konstruksi layang akan selesai pada bulan Februari 2022 dengan total anggaran sebesar 74 Milyar Rupiah. Selain Launcher Gantry, pembangunan sarana dan prasarana pelatihan konstruksi layang juga meliputi pembangunan pilar penopang (pier) sebanyak 5 buah, pengadaan 3 jenis Girder (I & U Girder, Span by Span, dan Box Balance Cantilever) dan pembangunan jalan pracetak beton.
Kegiatan ini disaksikan oleh anggota Komite K2 dan KKJTJ diantaranya Ir. Brawijaya, SE., MEIE, M.Sc.E. Ph.D., Ir. Iwan Zarkasyi, M.Eng.Sc., Prof. Ir. Jamasri Ph.D., Ir. Djoni Rustino, dan Ir. Awal Surono, MS. yang didalam proyek ini juga berfungsi sebagai Tim Teknis. Selain daripada Komite, pengangkatan ini juga disaksikan oleh Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, PPK 1 Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta beserta Tim Teknis Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta.*