KEMENTERIAN PUPR MELAKUKAN PELATIHAN DAN SERTIFIKASI TENAGA TERAMPIL BETON PRACETAK

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR turut mendukung program satu juta rumah untuk rakyat dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Konstruksi yang berkualitas, berkompeten dan bersertifikat. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi yang diwakili oleh Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan Dudi Suryo Bintoro dalam sambutannya pada acara Pelatihan dan Sertifikasi Tukang Terampil Beton Pracetak, di Politeknik Negeri Jakarta, Depok, Selasa (01/08). 

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR turut mendukung program satu juta rumah untuk rakyat dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Konstruksi yang berkualitas, berkompeten dan bersertifikat. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi yang diwakili oleh Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan Dudi Suryo Bintoro dalam sambutannya pada acara Pelatihan dan Sertifikasi Tukang Terampil Beton Pracetak, di Politeknik Negeri Jakarta, Depok, Selasa (01/08).

Dudi menambahkan dalam penyelenggaraan infrastruktur, dukungan SDM konstruksi sangatlah penting, sehingga pembangunan konstruksi dapat berjalan dengan efektif, efisien dan tepat waktu. “Salah satunya SDM yang penting itu seperti SDM di bidang beton pracetak dan prategang, pasalnya teknologi beton pracetak dan prategang ini memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih terjamin kualitasnya dan kontinuitas proses produksi beton juga ikut terjamin”, ujar Dudi. Tidak hanya itu dengan menggunakan beton pracetak dan prategang pelaksanaan konstruksi lebih cepat dan akurat, dan lebih aman untuk digunakan.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR yang diwakili oleh Direktur Rumah Susun, Criss Robert Panusunan Marbun yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan Pada tahun 2015 lalu, telah mencanangkan program sejuta rumah yang diresmikan oleh Presiden RI pada 29 April 2015 sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan rumah masyarakat Indonesia. Dalam memenuhi kebutuhan rumah untuk rakyat, khususnya yang berpenghasilan rendah, pemerintah memiliki program strategis yaitu pembangunan rumah susun. Target pembangunan rumah susun pada tahun 2015 – 2019 550.00 unit rumah susun sewa, diharapkan dapat membantu memberikan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Untuk memenuhi target tersebut, diperlukan dukungan proaktif oleh stakeholder yang komperhensif, seperti Industri pracetak dan prategang dan lain sebagainya. Pembangunan rumah susun ini sangat terikat pada teknologi teknik khususnya industri ketekniksipilan, salah satu upaya percepatan pembangunan adalah melalui penerapan metode pracetak dan prategang. Penerapan metode ini diharapkan dapat mencapai efisiensi biaya tanpa harus mengurangi kualitas mutu pembangunan dan  pembangunan dapat selesai lebih cepat.

“Pada pelatihan kali ini, peserta akan medapat pembekalan selama 3 hari kedepan, meski sudah menjadi memiliki banyak pengalaman mereka tetap akan mendapat pembinaan attitude dan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) saat di lapangan.“ Ungkap Hari Nugraha, Sekretaris Ikatan Asosiasi Pracetak dan Prategang Indonesia (IAPPI)

Para peserta yang dikirim langsung oleh para perwakilan kontraktor Indonesia seperti Adhi Karya, Wijaya Karya, PT Brantas Adipraya dan kontraktor lainnya ini mengikuti pelatihan Training of Trainer (TOT). Jika sudah lulus para peserta akan mendapatkan sertifikasitenaga terampil beton pracetak, dan menjadi instruktur di tempat bekerja untuk melatih tukang agar layak mendapatkan sertifikasi tenaga kerja konstruksi.

Adanya sinergikerjasama yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan rakyat melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan bersama Ikatan Asosiasi Pracetak dan Prategang Indonesia dan Politeknik Negeri Jakarta ini merencanakan akan mencetak 150 orang tenaga kerja bersertifikat terampil, yang dibagi dalam 6 angkatan da berlangsung sejak 01 Agustus – 24 Agustus 2016 di Politeknik Negeri Jakarta, Depok. Dan diharapkan acara ini dapat membantu mewujudkan kualitas sumber daya manusia konstruksi di Indonesia. (Dri)

SEBARKAN ARTIKEL INI!