Kementerian PUPR kembali melaksanakan Uji Kompetensi Sertifikasi Tenaga Kerja Terampil pada Proyek Internal dan Eksternal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Uji kompetensi ini merupakan kegiatan Tahap I dengan melibatkan 813 pekerja yang bekerja pada proyek strategis di Internal dan Eksternal Kementerian PUPR, yang dilakukan secara on the job training selama dua hari yaitu 15 dan 16 Juni 2017.
Kementerian PUPR kembali melaksanakan Uji Kompetensi Sertifikasi Tenaga Kerja Terampil pada Proyek Internal dan Eksternal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Uji kompetensi ini merupakan kegiatan Tahap I dengan melibatkan 813 pekerja yang bekerja pada proyek strategis di Internal dan Eksternal Kementerian PUPR, yang dilakukan secara on the job training selama dua hari yaitu 15 dan 16 Juni 2017.
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR yang diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Panani Kesai yang membuka acara ini, Kamis (15/6) di Jakarta, mengatakan bahwa Kementerian PUPR sangat mendorong kegiatan percepatan sertifikasi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja konstruksi seiring gencarnya Pembangunan Infrastruktur yang sedang dilaksanakan Pemerintah saat ini.
“Kita ketahui hingga saat ini baru 10 % dari total 7,7 juta pekerja konstruksi yang telah bersertifikat. Sedangkan Pembangunan Infrastruktur sangat membutuhkan tenaga kerja konstruksi yang tidak hanya memenuhi kuantitas tapi juga kualitas. Sedangkan kualitas ini hanya bisa dijamin dengan adanya sertifikat”, ujar Panani.
Tidak hanya itu, sesuai amanat Undang-undang Jasa Konstruksi no.2 Tahun 2017, sertifikat tenaga kerja konstruksi adalah wajib. Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang jasa konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja, dan kepada Pengguna dan Penyedia Jasa diwajibkan mempekerjakan tenaga kerja konstruksi yang memiliki sertifikat kompetensi kerja. Adapun sanksi apabila tidak melaksanakan kewajiban tersebut adalah berupa pemberhentian tenaga kerja dari tempat kerja, serta sanksi denda administratif dan/atau penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi bagi pengguna maupun penyedia jasa.
Sertifikasi pun berfungsi untuk melindungi Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia dalam menghadapi liberalisasi perdagangan ASEAN 2015 dan Asia Pasifik 2020. Sebab dengan memiliki sertifikat, maka tenaga kerja konstruksi mendapat pengakuan, dengan pada gilirannya mendapatkan remunerasi yang lebih baik.
“Namun untuk bisa melaksanakan sertifikasi tidak mungkin dikerjakan Pemerintah sendiri. Butuh kerjasama dari stakeholders konstruksi. Untuk itu saya sangat mengapresiasi atas terlaksananya sertifikasi ini, yang merupakan kerjasama Pemerintah dalam hal ini Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta Kementerian PUPR dengan kontraktor. Semoga semakin banyak stakeholders konstruksi lain yang melaksanakannya”, ungkap Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta Riky Aditya Nazir mengatakan bahwa kerjasama sertifikasi ini dibiayai sebagian besar dari kontraktor. Beberapa kontraktor yang terlibat antara lain : PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), DAELIM, SCG, dan seterusnya.
Sebanyak 813 orang peserta Sertikasi Tenaga Kerja Terampil (SKTK) meliputi : Tukang, Mandor, Drafter, Surveyor, Operator Pelaksana dan Pengawas, dengan rincian peserta sebagai berikut :
- PT Ciputra Residence sebanyak 118 Peserta dari 19 Kontraktor dan 2 Lokasi Proyek yakni Citra Garden City dan Citra Lake Suites;
- Satuan Kerja Pembangunan Bendungan Karian sebanyak : 144 orang peserta;
- Satuan Kerja Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu diu sebanyak 437 peserta;
- Satuan Kerja Pembangunan Bendungan Leuikeris BBWS Citanduy diusulkan 41 peserta;
- Satuan Kerja Pembangunan Rumah Susun Pasar Rumput sebanyak 31 Peserta;
- Satuan Kerja PJN Metro I Jakarta Pekerjaan Rehabilitasi Jl. TB Simatupang dan Jl. Cakung-Cilincing sebanyak 25 peserta;
- Pembangunan Apron dan Taxiway Cargo Bandara Soekarno Hatta diusulkan sebanyak 17 peserta. *