Kementerian PUPR Jalin Sinergi Dengan PT Semen Indonesia Tbk Untuk Mewujudkan Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Kontruksi, Hadirkan Solusi Konstruksi Ramah Lingkungan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen mendorong penerapan prinsip konstruksi berkelanjutan sebagai upaya untuk memitigasi dampak konstruksi terhadap lingkungan. Hal tersebut dituangkan dengan diselenggrakannya rangkaian Kerjasama Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian (PUPR) dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang juga ditandai dengan piloting pelatihan untuk 60 tenaga konstruksi di Palembang (Sumatra Selatan), 30 tenaga konstruksi di DKI Jakarta serta sebanyak 30 tenaga konstruksi Surabaya (Jawa Timur). Kamis (7/4/2022) di Palembang Sumatera Selatan.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yudha Mediawan yang hadir melalui virtual meeting mengatakan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi sebagai pengemban amanah penyelenggaraan jasa konstruksi bersama dengan PT Semen Indonesia bersinergi tidak hanya terkait optimalisasi penggunaan semen maupun produk turunan semen sebagai solusi teknologi konstruksi yang ramah lingkungan saja, namun juga mencakup peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga kerja konstruksi untuk mewujudkan penyelenggaraan jasa konstruksi yang berkelanjutan.
“Dengan adanya sinergitas Kementerian (PUPR) dengan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk diharapkan dapat mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi, meningkatkan pemahaman serta mendorong optimalisasi penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya, serta meningkatkan peran pelaku usaha dalam penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya” Ujar Yudha Mediawan.
Lebih lanjut disampaikan Yudha bahwasanya Kementerian (PUPR) telah menerbitkan serangkaian kebijakan strategis, salah satunya adalah Instruksi Menteri PUPR No. 4 Tahun 2020 tentang Penggunaan Semen Non Ordinary Portland Cement (Non OPC) pada Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR. Pada instruksi Menteri tersebut diamanatkan bahwa untuk mewujudkan pembangunan konstruksi yang berkelanjutan, diperlukan optimalisasi penggunaan material yang ramah lingkungan dalam pekerjaan konstruksi namun tetap memenuhi persyaratan spesifikasi material untuk tiap-tiap jenis pekerjaan konstruksi.
Dengan transformasi yang telah dilakukan PT Semen Indonesia dalam mendukung program pembangunan yang dilakukan Kementerian PUPR dalam penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan melalui inovasi dalam menghadirkan berbagai solusi teknologi konstruksi yang tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi konstruksi namun juga dapat berkontribusi menjadi bagian solusi untuk permasalah emisi gas rumah kaca, ketersediaan air, serta limbah yang terdampak oleh sektor konstruksi. Bahwa sinergi ini mencakup penyebarluasan informasi NSPK, pertukaran informasi terkait supply dan demand material semen ramah lingkungan serta fasilitasi program peningkatan kompetensi tenaga kerja.
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT Semen Indonesia Donny Arsal mengatakan bahwa konstruksi di Indonesia menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi nasional terbesar dengan serapan tenaga kerja lebih dari 8 juta jiwa. PT. Semen Indonesia memiliki visi untuk mendorong inovasi produk dan teknologi konstruksi yang berwawasan masa depan dan berorientasi perlindungan lingkungan. Melalui semangat Go Beyond Next untuk mendukung kehidupan masa depan yang berkelanjutan, SIG telah mengembangkan produk ramah lingkungan.
Selain portofolio produk semen Non OPC untuk berbagai aplikasi yang dapat mereduksi emisi CO2 sebesar 8-44 persen, SIG juga menyediakan berbagai solusi beton yang telah dikembangkan, seperti teknologi rumah metode cetak one day one home (DynaHome) untuk percepatan pembangunan perumahan, SpeedCrete untuk solusi perbaikan perkerasan beton dengan open traffic dalam 4 jam yang memungkinkan penyelesaian pengerjaan konstruksi jalan yang lebih cepat dan bebas macet, serta ThruCrete solusi perkerasan beton dengan porositas hingga 35 persen yang dapat menyediakan daerah resapan air dan mengurangi risiko banjir.
“Selain menyediakan material konstruksi yang ramah lingkungan, kami juga ingin terlibat dalam pemberdayaan tenaga kerja konstruksi di Indonesia terutama dalam hal prinsip dan tren konstruksi berkelanjutan serta perkembangan teknologi semen ramah lingkungan dan produk turunannya untuk menunjang peningkatan penggunaan produk ramah lingkungan dalam negeri demi mewujudkan penyelenggaraan konstruksi yang produktif, efisien, dan ramah lingkungan,” Ungkap Donny Arsal.
Kegiatan pada hari ini ditandai juga dengan piloting pelatihan untuk 60 tenaga konstruksi di Palembang (Sumatra Selatan), 30 tenaga konstruksi di DKI Jakarta serta sebanyak 30 tenaga konstruksi Surabaya (Jawa Timur). Kegiatan pelatihan yang dilakukan diantaranya praktik aplikasi penggunaan DynaPump, produk semen khusus untuk aplikasi struktur atau non-struktur, serta mortar. Selain itu pemberian materi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), tren konstruksi berkelanjutan, metode konstruksi, serta perkembangan teknologi semen dan produk turunannya. Dalam pelaksanaan pelatihan ini, dukungan yang diberikan oleh SIG terkait penyediaan modul, bahan dan alat praktek, instruktur, serta APD.
Melalui pelatihan ini diharapakan dapat meningkatkan kompetensi pekerja konstruksi terhadap produk berbasis aplikasi dengan memberikan informasi produk serta pengalaman secara langsung penggunaan produk. Hal ini diharapkan menjadi menjadi media untuk para pekerja konstruksi agar terus memperbaharui pengetahuan terhadap kemajuan teknologi dan metode konstruksi. Pelatihan ini akan menjadi salah satu cara peningkatan produktivitas tenaga konstruksi di Indonesia.
Turut Hadir dalam kesempatan tersebut, Edy Santana Anggota Komisi V DPR RI yang hadir secara virtual, Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Putut Marhayudi, Kepala Balai Jasa Konstruksi 7 Wilayah, Seluruh Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Asosiasi Profesi Teraktreditasi di Provinsi Sumatera Selatan, para Akademisi di Provinsi Sumatera Selatan, Asosiasi BUJK Teraktreditasi (yang telah memiliki LSBU).