Pembangunan Infrastruktur gencar dilaksanakan Pemerintah. Hal itu karena Pembangunan Infrastruktur menjadi pondasi bagi Indonesia untuk berkompetisi di kancah Internasional namun juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan titik pertumbuhan ekonomi baru, serta membuka jaringan logistik ke sentra produksi.
Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur adalah ketersediaan pasokan sumber daya material dan peralatan konstruksi (MPK). Untuk itu pengelolaan tata kelolanya harus dilakukan dengan baik untuk menjamin ketersediaannya dari segi kuantitas maupun kualitas. Kementerian PUPR mendorong peningkatan penggunaan MPK dalam negeri yang diharapkan memberi nilai tambah dan mengurangi ketergantungan impor.
“Dengan demikian diharapkan pembangunan infrastruktur akan mendorong pertumbuhan industri konstruksi serta industri material, salah satunya industri baja dalam negeri. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan menggunakan produk dalam negeri”, demikian disampaikan Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Nicodemus Daud saat memberikan sambutan pada Kunjungan ke Pabrik PT Cahaya Metal Perkasa dan Pabrik PT Danusari Mitra Sejahtera, Selasa (13/08) di Bekasi dan Bogor Jawa Barat.
PT Cahaya Metal Perkasa (CMP) merupakan perusahaan baja hilir yang memproduksi produk baja hilir antara lain produk baja Aramco & Guardrail. Hingga saat ini PT CMP telah mampu memproduksi Baja Aramco untuk jembatan alternatif dengan bentang Panjang 20 – 40 meter dengan ketebalan material 8 – 12 mm. Produk Aramco produksi dari PT CMP menjadi produk khusus jembatan yang di Indonesia hanya bisa diproduksi oleh 2 perusahaan. Hal ini menjadi sebuah keunggulan yang tidak dimiliki banyak produsen baja hilir lain yang mengedepankan inovasi pada produk-produk dalam mendukung Pembangunan Infrastruktur dalam negeri di lingkungan Kementerian PUPR.
Sementara itu PT Danusari Mitra Sejahtera (DMS) merupakan perusahaan pabrikator dan kontraktor EPC yang memproduksi produk baja hilir antara lain produk baja Guardrail, Aramo, Tower Transmisi/telekomunikasi, struktur Building dan jembatan rangka baja yang telah berdiri sejak tahun 2005. Pabrikasi PT DMS tidak hanya dibidang Infrastruktur tetapi juga dalam bidang Industri Migas, Industri Agro, Bangunan Industri serta di sektor industri energi dan pertambangan.
Diharapkan baik PT CMP dan DMS dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan di sektor rantai pasok konstruksi untuk mengedepankan inovasi dalam mendukung Pembangunan Infrastruktur dalam negeri di lingkungan Kementerian PUPR. “Saya berharap pada kesempatan ini akan diperoleh informasi teraktual dan membangun terkait baja hilir dari PT CMP maupun PT DMS sehingga dapat terjalin kerjasama yang berkelanjutan untuk mewujudkan konstruksi baja nasional yang berkualitas”, ungkap Nicodemus Daud.
Founder PT CMP Ari Kuncoro menyatakan bangga menjadi salah satu produsen MPK dalam hal ini baja dari dalam negeri. “Kami menyatakan siap untuk mendukung pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur terutama dalam hal penyediaan Material dan Peralatan Konstruksi”, ujar Ari Kuncoro. CEO PT DMS Agus Budi juga menyampaikan hal senada, dimana untuk mendukung Indonesia Emas 2045 perusahaan anak bangsa di bidang MPK harus siap memberikan kualitas yang terbaik.
Pada kesempatan ini Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi meresmikan Gapura PT Cahaya Metal Perkasa serta menyaksikan penandatanganan kerjasama PT Danusari Mitra Sejahtera bersama PT nSB Inako Prima.*