Ditjen Bina Konstruksi Menyelenggarakan Kompetisi Tenaga Kerja Konstruksi Se-Sumbangsel dalam rangka Lomba Kompetensi TKK KI 2024

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah II Palembang menyelenggarakan Kompetisi Tenaga Kerja Konstruksi Se-Sumbangsel (Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, dan Bengkulu) pada hari Rabu, (28/08) di Palembang Sumatera Selatan. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam mendorong jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk dapat mengirimkan perwakilan tenaga kerja konstruksi terbaiknya dalam Lomba Kompetisi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) 2024. 

Dalam sambutannya Direktur Jenderal Bina Konstruksi yang diwakili Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Dedy Natrifahrizal Dedisky Nazaroeddin menyampaikan bahwa Lomba Kompetisi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) merupakan salah satu agenda besar Kementerian PUPR dalam rangka penyelenggaraan Konstruksi Indonesia, yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2003. Tahun ini penyelenggaraan Konstruksi Indonesia 2024 dilaksanakan pada 6 – 8 November 2024 di ICE BSD, Tangerang.

“Pelaksanaan Kompetisi tenaga kerja konstruksi ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh pihak (stakeholders) yang telah melaksanakan pembinaan konstruksi, khususnya peningkatan kompetensi dan sertifikasi dari para Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) ahli maupun terampil.” Jelas Dedy Natfrifahrizal

Lebih lanjut Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Dedy Natrifahrizal menyampaikan Kegiatan Kompetisi Tenaga Kerja Konstruksi Se-Sumbagsel hari ini merupakan Pre-Kompetisi dari event Konstruksi Indonesia (KI) 2024. Para pemenang dalam kompetisi ini selanjutnya akan menjadi perwakilan dari 5 Provinsi (Sumsel, Lampung, Jambi, Kep. Babel dan Bengkulu) untuk berlaga di event nasional.

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi selaku pembina jasa konstruksi nasional, terus mendukung tugas pembangunan tersebut dengan memfokuskan kegiatannya pada peningkatan SDM konstruksi yang kompeten dan bersertifikat dengan Program Pelatihan/Bimbingan Teknis & Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi. Selain itu, tenaga kerja konstruksi juga harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi atau adaptability untuk menyesuaikan kompetensi diri dengan kondisi yang terus berubah. Kita harus dapat mengerjakan pekerjaan dengan pendekatan yang fleksibel, mengadopsi metode kerja baru, dan mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai hasil yang optimal. Serta diharapkan mampu belajar dari pengalaman dan terus meningkatkan kualitas pekerjaan.

Pemerintah daerah dan para stakeholder harus terus melakukan berbagai upaya guna meningkatkan kualitas tenaga kerja konstruksi kita. Salah satu pola pengembangan yang dinilai efektif adalah melalui sertifikasi tenaga kerja bidang ahli dan terampil yang diharapkan mampu menjamin kualitas, sertifikasi tenaga kerja konstruksi juga bertujuan untuk melindungi para pekerja agar memiliki nilai tambah dan siap menghadapi tantangan pembangunan yang terus berkembang. “Kedepan diharapkan dapat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain dapat berperan aktif dalam mendukung perkembangan tenaga kerja konstruksi di daerahnya. Sehingga pertumbuhan infrastruktur yang merata dapat terwujud.” Tutup Dedy Natrifahrizal (dri)

SEBARKAN ARTIKEL INI!