Infrastruktur merupakan salah satu pilar penentu dayasaing bangsa, sekaligus motor penggerak perekonomian Negara. Usaha pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur mulai menunjukkan dampak dengan meningkatnya peringkat daya saing infrastruktur Indonesia ke urutan 60, naik dari posisi ke-62 pada tahun lalu. Namun secara global masih tertinggal di bawah Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam.
Infrastruktur merupakan salah satu pilar penentu dayasaing bangsa, sekaligus motor penggerak perekonomian Negara. Usaha pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur mulai menunjukkan dampak dengan meningkatnya peringkat daya saing infrastruktur Indonesia ke urutan 60, naik dari posisi ke-62 pada tahun lalu.
Hal inilah yang menjadi perhatian utama Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk meningkatkan dayasaing Infrastruktur yang pada gilirannya akan turut memperbaiki dayasaing dan perekonomian bangsa dan Negara. Untuk itulah Kementerian PUPR menyelenggarakan Forum Nasional Dayasaing Infrastruktur, Selasa (22/8) di Jakarta.
“apa yang kami lakukan selama ini, mendapatkan anggaran yang besar-besar, memang karena kita tertinggal. Apa yang dilakukan dalam tiga tahun ini hanya untuk mengejar ketertinggalan kita. Tidak ada yang lain,” Ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
ia juga menambahkan bahwasanya Peringkat daya saing kita memang sudah naik dari 92 di 2014 ke 60. Tapi sekarang orang lari, kita juga harus lari. Orang lari 100 km/jam, kita harus 120 km/jam. Tiongkok bangun tol 4.000-5.000 km per tahun. Kita dalam RPJMN masih 1.000 km. Jadi terbalik.
Forum Nasional Daya Saing Infrastruktur dimaksudkan sebagai sarana untuk pembahasan isu serta opsi kebijakan terobosan secara terstruktur dan sistematis yang patut diambil Pemerintah dan juga dukungan pemangku kepentingan terkait untuk peningkatan peringkat daya saing infrastruktur yang lebih SMART (simple, measurable, attainable, reasonable dan timebond). Seluruh pihak terkait seperti badan usaha jasa konstruksi, perusahaan teknologi dan rantai pasok energi, asosiasi badan usaha, asosiasi profesi, akademisi dan investor akan dilibatkan .
Sementara itu Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yusid Toyib mengatakan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan peringkat daya saing infrastruktur Indonesia menjadi peringkat 40 global. “Kami mendorong keterlibatan seluruh pemangku kepentingan sektor konstruksi untuk merumuskan kebijakan yang terstruktur dan sistematis dalam rangka meningkatkan daya saing infrastruktur”, ujar Yusid.
“Forum Nasional ini diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan terobosan bagi perbaikan pilar-pilar daya saing negara umumnya dan daya saing infrastruktur khususnya. Dengan demikian langkah-langkah nyata apa saja untuk peningkatan daya saing infrastruktur akan terwujud,” lanjut Dirjen Bina Konstruksi.
World Economic Forum mendefinisikan daya saing sebagai suatu perangkat institusi, kebijakan, dan faktor yang menentukan tingkat produktivitas suatu ekonomi, yang pada gilirannya akan turut menentukan tingkat kemakmuran yang dapat dicapai Negara tersebut. Dayasaing suatu Negara ditentukan oleh tiga aspek, meliputi persyaratan dasar (basic requirements), peningkat efisiensi (efficiency enhancers) serta faktor inovasi dan kemutakhiran (innovation and sophitisfication factors), di mana setiap aspek memiliki pilar-pilar pembentuk dayasaing global.
Forum Nasional Dayasaing Infrastruktur menghadirkan narasumber terkemuka, antara lain : Pengamat Ekonomi dan Dayasaing Indonesia Aviliani; Pengamat Infrastruktur Transportasi Indonesia Danang Parikesit; Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto; Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan; Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian Sekretariat Negara Muh. Saptamurti; Deputi Infrastruktur Dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo; Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Unggul Priyanto; dan Direktur Utama PT Wijaya Karya Bintang Perbowo.
Forum Nasional Daya Saing Infrastruktur merupakan puncak dari rangkaian kegiatan dalam rangka menyusun rekomendasi kebijakan terkait peningkatan daya saing infrastruktur, yang sebelumnya didahului dengan kegiatan evaluasi berupa Pra Forum Nasional, Pra Focus Group Discussion, Focus Group Discussion terhadap pilar-pilar penyusun daya saing, serta Konferensi Pers terkait persiapan Forum Nasional Dayasaing Infrastruktur pada 15 Agustus 2017 lalu.*