ASOSIASI KONTRAKTOR TANZANIA BERKUNJUNG KE BALAI MATERIAL dan PERALATAN KONSTRUKSI

DJBK – Sebanyak 21 orang kontraktor asal Tanzania, mengunjungi kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat, Senin (17/10) di Jakarta.?Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan studi banding bidang jasa konstruksi, pasalnya saat ini sektor konstruksi di Tanzania tengah masif melaksanakan pembangunan sektor konstruksi, sama seperti di Indonesia.

DJBK – Sebanyak 21 orang kontraktor asal Tanzania, mengunjungi kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat, Senin (17/10) di Jakarta.?Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan studi banding bidang jasa konstruksi, pasalnya saat ini sektor konstruksi di Tanzania tengah masif melaksanakan pembangunan sektor konstruksi, sama seperti di Indonesia.

Setelah disambut oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti bersama Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yusid Toyib, rombongan melanjutkan peninjauan ke Balai Material dan Peralatan Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, di Jakarta.?

Sesampainya di Balai, rombongan langsung di suguhkan dengan Mobile Training Unit (MTU) yang menjadi tools Ditjen Bina Konstruksi dalam meningkatkan tenaga kerja konstruksi yang berkompeten dan handal, bahkan mampu menjangkau hingga ke pelosok-pelosok negeri.?

Saat ini, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melalui Balai Material dan Peralatan Konstruksi telah menyerahterimakan 16 MTU kepada pemerintah Provinsi/Kota untuk membantu meningkatkan tenaga kerja konstruksi lokal/daerah.?

Kepala Balai Material dan Peralatan Konstruksi Tolhas Z Sidabutar menyambut rombongan dengan mengajak keliling dan melihat langsung ?material dan peralatan yang dimiliki oleh Ditjen Bina Konstruksi. “Kami melakukan pelatihan dan uji kompetensi langsung di Balai menggunakan peralatan dan material yang tersedia di sini” Jelas Tolhas

Seperti diketahui, Balai yang terletak di Jl. dr. Suratmo No 1, Gunung Sahari Jakarta ini sudah mencetak 33 orang instruktur ?konstruksi yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia, melalui program pelatihan yang dilakukan selama 5 minggu, ?dilanjutkan dengan melakukan uji kompetensi hingga mendapatkan sertifikat.?

“Tidak hanya memberikan pelatihan kepada calon instruktur konstruksi, di Balai ini juga mencetak tenaga ahli alat berat seperti ekscavator, ?dozer dan loader”, tutup Tolhas.

SEBARKAN ARTIKEL INI!