Yogyakarta- Sejalan dengan target Pemerintah di tahun 2018 ini, yaitu Peningkatan Sumber Daya Manusia, maka Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR menindaklanjuti dengan melakukan berbagai upaya mencetak tenaga kerja konstruksi berkualitas, baik terampil maupun ahli. Arsitek, sebagai salah satu bagian tenaga ahli konstruksi, memerlukan dorongan dan upaya agar jumlahnya di Indonesia meningkat. Saat ini, jumlah Arsitek masih relatif kecil yakni sekitar 12.000, dibandingkan kebutuhan untuk mendukung percepatan pembangunan Infrastruktur.
Yogyakarta- Sejalan dengan target Pemerintah di tahun 2018 ini, yaitu Peningkatan Sumber Daya Manusia, maka Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR menindaklanjuti dengan melakukan berbagai upaya mencetak tenaga kerja konstruksi berkualitas, baik terampil maupun ahli. Arsitek, sebagai salah satu bagian tenaga ahli konstruksi, memerlukan dorongan dan upaya agar jumlahnya di Indonesia meningkat. Saat ini, jumlah Arsitek masih relatif kecil yakni sekitar 12.000, dibandingkan kebutuhan untuk mendukung percepatan pembangunan Infrastruktur.
“Langkah yang tepat dan cepat untuk mencetak arsitektur muda yang memiliki kompetensi yang berkualitas adalah dengan melakukan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan” demikian disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Yaya Supriyatna pada acara pembekalan calon Arsitek Muda Universitas Islam Indonesia yang akan dilantik pada Acara Sumpah Profesi Arsitek Progam Studi Pendidikan Profesi Arsitek Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta, Kamis (5/4).
Yaya menambahkan bahwa peran dari seorang Arsitek sangatlah penting, pasalnya perencanaan pembangunan infrastruktur atau bangunan dikerjakan oleh arsitek. Ditambah saat ini Kementerian PUPR sedang gencar melaksakan pembangunan Strategis seperti, jembatan, Bendungan, Bangunan Gedung serta infrastruktur lainnya yang memerlukan kontribusi besar dari seorang Arsitek.
Undang – Undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 menjadi momentum profesi arsitek dan praktik arsitek yang handal dan professional.
Kepada 26 Calon arsitek yang akan dilantik Yaya juga mengingatkan agar selalu menjaga kode etik tentang arsitek dalam melakukan kiprahnya di dunia kerja nanti, serta memberikan inovasi yang terbaik dalam setiap karya konstruksi. “Dunia konstruksi itu saat ini menjadi sektor paling seksi, dan mempunyai nilai yang besar bagi bangsa. Jadilah Arsitek Muda yang mempunyai kompetensi baik untuk dapat meningkatkan kiprah di dunia konstruksi tanah air” tambah Yaya.
Sementara itu Rektor Universitas Islam Indonesia, Nandang Sutrisno mengatakan kepada para arsitek baru untuk tidak lupa akan sumpah profesi yang sudah diucapkan, dan selalu membawanya kemanapun dan kapanpun. Selain itu, kepada ke-26 arsitek baru ia juga mengingatkan untuk selalu berpegang teguh pada etika profesi.
“Profesi apapun, termasuk profesi arsitek harus berpegang teguh pada etika profesi. Etika ini adalah norma baik atau buruknya yang berasal dari organisasi profesi dan harus dijadikan pegangan kapanpun dan dimanapun.” Ujar Nandang.