DJBK – Jakarta. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono resmi membuka acara Gerakan Peduli Rumah Layak untuk Rakyat di Mauk, Tangerang (11/11). Acara yang diadakan dalam rangka Hari Bangunan Indonesia ini merupakan hasil dari kerjasama antara Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman Kementerian PUPR, Indocement, dan LSM Habitat.
DJBK – Jakarta. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono resmi membuka acara Gerakan Peduli Rumah Layak untuk Rakyat di Mauk, Tangerang (11/11). Acara yang diadakan dalam rangka Hari Bangunan Indonesia ini merupakan hasil dari kerjasama antara Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman Kementerian PUPR, Indocement, dan LSM Habitat.
Gerakan ini membangun sebanyak sebelas Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) untuk warga setempat yang membutuhkan rumah layak. Teknologi RISHA ini ditujukan untuk membantu percepatan pembangunan �rumah bagi masyarakat. RISHA merupakan konsep rumah fabrikasi berbasis semen yang menggunakan komponen pracetak dengan ukuran modular. Program pembangunan satu �juta rumah oleh pemerintah menjadi dasar gerakan ini. Rumah yang dibangun hanya dengan waktu empat sampai tujuh hari ini merupakan alternatif dari kurang layaknya rumah masyarakat pra sejahtera di Indonesia.
Selain cepat dalam proses pembangunan, RISHA sangat dibutuhkan bagi masyarakat khususnya di yang berada di daerah pantai karena rumah ini anti karat. Rumah ini menjadi oasis bagi kebutuhan tempat tinggal yang nyaman bagi masyarakat sekitar. Masyarakat setempat menyambut baik pembangunan RISHA, hal ini dapat dilihat dari keikutsertaan masyarakat dalam prosesnya. “Kami berharap RISHA dapat didirikan di daerah lainnya di Tangerang.”, kata Heru Untai, Camat Kecamatan Mauk, Tangerang.
Gerakan ini merupakan bentuk kerjasama dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, swasta, dan juga LSM. Kedepannya, Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Yusid Toyib berharap agar industri kecil dan menengah juga dilibatkan dalam pembangunan sehingga sinergi yang dilakukan dapat lebih luas.�Meskipun pembangunan RISHA di Mauk, Tangerang baru mencapai sebelas rumah, Menteri PUPR berharap RISHA kedepannya akan lebih berkembang. “Pembangunan ini tidak hanya untuk membangun rumah, tapi juga membangun dan memperbaiki suatu kawasan.”, kata Basuki.
Basuki menyatakan bahwa pembangunan ini tidak mungkin tercapai tanpa kerjasama semua pihak.� Meskipun berawal dari jumlah yang sedikit, diharapkan hal ini bisa menjadi awal dari berkembangnya rumah yang sehat untuk masyarakat.
Hari Bangunan Indonesia ditetapkan pada satu tahun yang lalu dengan inisiasi dari berbagai pihak. Salah satu tujuannya adalah mendorong percepatan pembangunan rumah yang layak bagi masyarakat. Kedepannya Menteri PUPR berharap agar Hari Bangunan Indonesia dapat dimaknai dengan lebih untuk kepentingan masyarakat. (cha)