Dorong Kesiapan Mahasiswa dalam Menghadapi Dunia Usaha Sektor Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi Gelar Workshop PKT dan Sertifikasi

Berdasarkan data BPS per September 2024, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 281,6 juta jiwa. Kemudian berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) per Agustus 2024, jumlah angkatan kerja Indonesia sebanyak 152,1 juta jiwa dan hanya 5,87% dari jumlah angkatan kerja tersebut atau sebesar 8,76 juta jiwa yang merupakan Tenaga Kerja Konstruksi (TKK).

Kemdian berdasarkan data LPJK per Oktober 2024, jumlah TKK yang telah tersertifikasi untuk jenjang 1 sampai 9 adalah sebanyak 491 ribu orang. Sehubungan dengan hal itu, Ditjen Bina Konstruksi terus berusaha mewujudkan SDM konstruksi Indonesia yang memiliki kompetensi serta selaras dengan kebutuhan industri konstruksi dan memenuhi ketentuan Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) yang memiliki sertifikat kompetensi. Seperti yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Abdul Muis dalam sambutannya pada acara Workshop Pemberian Kompetensi Tambahan dan Sertifikasi Calon Tenaga Kerja Konstruksi di Wilayah Kerja BJKW III Jakarta (20/12) di Kantor Kementerian PU.

“Ini adalah wujud peran Kementerian PU melalui Ditjen Bina Konstruksi dalam menjalankan misi Presiden dan Wakil Presiden RI, khususnya terkait pembangunan sumber daya manusia dan meningkatkan lapangan pekerjaan yang berkualitas serta penyelarasan kebutuhan industri konstruksi dengan sertifikat kompetensi” ujar Abdul Muis.

Potensi peningkatan nilai jual TKK profesional di Indonesia agar mahasiswa freshgraduate yang akan terjun ke dunia konstruksi dapat terspesialisasi didukung oleh terbitnya SE Direktur Jenderal Bina Konstruksi Nomor 54 Tahun 2024 yang merupakan hasil revisi SE Direktur Jenderal Bina Konstruksi 159.1 Tahun 2022, dengan pengayaan 2 jenis materi, yaitu Materi Kompetensi Tambahan Umum (MKTU) dan Materi Kompetensi Tambahan Teknis (MKTT) yang berbeda tiap subklasifikasi Jabatan kerja.

Sebagai informasi tambahan, Ditjen Bina Konstruksi khususnya di wilayah kerja BJKW III Jakarta dari tahun 2021 sampai dengan 2024 sudah melakukan pembinaan terhadap 60.276 orang baik untuk SDM Vokasional bidang Konstruksi, dan termasuk pembinaan Tenaga Kerja khusus IKN, dengan Pemberian Kompetensi Tambahan (PKT) untuk 15.707 orang atau sekitar 26,06%.

Melalui kegiatan uji dan sertifikasi, Ditjen Bina Konstruksi juga berupaya untuk memperoleh data tracer study dari hasil sertifikasi kompetensi oleh setiap sekolah menengah dan universitas sebagai informasi penting untuk menganalisa dan mensinergikan link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Tracer Study sebagai tindak lanjut kegiatan sertifikasi juga berfungsi sebagai umpan balik efektifitas/efisiensi kegiatan Sertifikasi Kompetensi yang telah dilaksanakan.

“Peran penting juga diharapkan dari pihak Asosiasi Badan Usaha agar dapat menjadi jembatan antara Lembaga Pendidikan dan Badan Usaha Jasa Konstruksi untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menyelaraskan kompetensi, serta dapat membantu memetakan aksesibilitas lapangan kerja di bidang konstruksi” pungkas Abdul Muis. Kegiatan workshop ini dihadiri oleh Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Pejabat Tinggi Pratama Ditjen Bina Konstruksi, OPD akademisi di wilayah kerja BJKW III Jakarta serta Asosiasi dan Badan Usaha yang diundang. *(Ji)

SEBARKAN ARTIKEL INI!