Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dalam melaksanakan tugas pembinaan jasa konstruksi memiliki salah satu fungsi yaitu pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan penyelenggaraan, kelembagaan, dan sumber daya jasa konstruksi. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam menghadapi kemungkinan adanya perbedaan persepsi yang dapat menyebabkan klaim, sengketa ataupun potensi risiko temuan audit yang terjadi dalam pelaksanaan Kontrak, terkhusus pada Kontrak Design and Build, Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR menyelenggarakan Workshop Administrasi Kontrak Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build), pada hari Selasa (25/09) sampai dengan hari Rabu (26/09) di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan mengundang pihak-pihak terkait yang meliputi internal Kementerian PUPR, Penyedia Jasa Pelaksana design and build, dan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK).
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Abdul Muis menyampaikan bahwa saat ini terdapat 34 paket Design and Build dan 22 paket Konsultan MK yang telah terkontrak dalam pembangunan IKN yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR pada Tahun Anggaran 2022 – 2024. “Dari 34 paket Design and Build tersebut, 26 paket merupakan paket pada Direktorat Jenderal Cipta Karya, dan 8 paket lainnya merupakan paket pada Direktorat Jenderal Perumahan. Dari 22 paket Konsultan MK tersebut, 17 paket pada Direktorat Jenderal Cipta Karya dan 5 paket pada Direktorat Jenderal Perumahan.” Jelas Abdul Muis Dirjen Bina Konstruksi
Lebih lanjut Dirjen Bina Konstruksi Abdul Muis mengatakan pada pembangunan infrastruktur publik di Malaysia tahun 2020 mengidentifikasi dua faktor kesuksesan metode Design and Build yaitu people/human factor (faktor manusia) dan operational factor (faktor operasional). Faktor manusia meliputi kapabilitas Pengguna Jasa, kompetensi dari Construction Leader, dan kompetensi dari Consultant Team yang mencakup antara lain: kemampuan manajemen konstruksi, pengalaman dan kemampuan teknis, komitmen, serta pemahaman terhadap regulasi.
Salah satu metode terkini yang dilakukan dalam pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) ialah konsep delivery system yaitu Design and Build atau Rancang dan Bangun. Konsep ini menggabungkan fase desain dan konstruksi ke 3 dalam satu kontrak tunggal Penyedia Jasa pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build). Diharapkan pelaksanaan Workshop Administrasi Kontrak Design and Build meningkatkan wawasan dan menyamakan pemahaman atau persepsi terkait pelaksanaan metode pembangunan infrastruktur melalui metode Design and Build khususnya dalam hal pengendalian dan administrasi kontrak guna pemenuhan aspek auditabilitas dan akuntabilitas. (Dri)