Direktur Jenderal Bina Konstruksi Menerima Kunjungan Mahasiswa Magister Universitas Sriwijaya

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra menerima kunjungan 35 mahasiswa dan dosen program studi magister Teknik Sipil, Falkutas Teknik Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan pada Selasa (14/11) di Kampus Kementerian PUPR Jakarta. Kunjungan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan dalam topik penelitian para mahasiswa di beberapa bidang kajian utama seperti Manajemen Infrastruktur, Manajemen Sumber Daya Air, Struktur, Transportasi, dan Geoteknik.

Dalam sambutannya Dirjen Bina Konstruksi menyampaikan bahwa dalam 10 tahun terakhir, selama pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program prioritas yang dilakukan pemerintah. Hal ini terbukti dimana sektor konstruksi menjadi penyumbang urutan nomor 4 dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, menyerap 8 juta tenaga kerja konstruksi (sekitar 5,5% dari angkatan kerja), serta memiliki peran forward and backward linkage dengan sektor ekonomi lainnya.

“Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melakukan pembinaan dari hulu ke hilir di sektor konstruksi, bisa diibaratkan aquarium bagi Kementerian PUPR, karena proses pengadaan barang dan jasa Kementerian PUPR menjadi tugas dan fungsi Ditjen Bina Konstruksi melalui Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi yang berada di seluruh provinsi Indonesia. Pengadaan barang dan jasa menjadi gerbang pertama pelaksanaan pembangunan infrastruktur.” Jelas Dirjen Bina Konstruksi

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi memliki 7 agenda utama pembinaan konstruksi di antaranya meningkatkan penggunaan produk dan jasa konstruksi dalam negeri (tingkat TKDN Konstruksi), meningkatkan kompetensi TKK (sertifikat TKK), membangun sistem informasi jasa konstruksi terintegrasi, modernisasi pengadaan jasa konstruksi, mendorong keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan MPK utama, meningkatan penerapan SMKK dan penyelenggaraan konstruksi berkelanjutan, serta reposisi kelembagaan. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Dewi Chomistriana yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Bina Konstruksi memiliki program magang bagi tenaga kerja konstruksi ahli. Harapannya para mahasiswa lulusan universitas, yang akan menjadi tenaga kerja ahli akan terus melanjutkan karir di bidang konstruksi, karena saat ini Indonesia darurat tenaga kerja ahli.

Saat ini, rasio sarjana Teknik Indonesia masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan Vietnam, USA, dan Korea Selatan yaitu sekitar 5.300 orang per 1 juta penduduk. Untuk itu, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menyiapkan program magang bagi mahasiswa yang akan menjadi calon tenaga kerja konstruksi ahli di Indonesia. Hal ini sebagai upaya menjalankan program Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang berupaya mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, di samping terus melanjutkan pembangunan infrastruktur.

“Bapak Menteri PUPR selalu mengingatkan bahwa sekarang persaingan global bukan lagi antara yang besar dan kecil namun antara yang cepat dan lambat. Oleh karenanya dalam menempuh Pendidikan jangan hanya mengejar ijazah tetapi substansi juga harus dikuasai dan prosesnya harus dinikmati.” Ungkap Sesditjen Bina Konstruksi Dewi Chomistriana

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Indro Patja Pramodo, Kepala Bagian Perencanaan, Keuangan dan Program Dicky Rinaldi, dan Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum Vita Puspitasari. (Dri)

SEBARKAN ARTIKEL INI!