BANTEN – Penyediaan produk baja dan jasa penunjangnya dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sangat diperlukan, masifnya pembangunan infrastruktur IKN saat ini membutuhkan jumlah yang tidak sedikit untuk pasokan material baja dalam negeri, hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Dewi Chomistriana yang mewakili Direktur Jenderal Bina Kostruksi dalam kegiatan IISIA Business Forum (IBF) 2023 dengan Tema Industri Baja Nasional Untuk Kemandirian Bangsa di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (10/11).
Dalam pemaparannya Dewi Chomistriana menyampaikan bahwa beberapa saat lalu pembangunan IKN semakin masif mengingat sudah banyak proyek pemerintah dan investor yang mulai melaksanakan ground breaking infrastruktur di IKN, untuk itu diperlukan sumbar daya material peralatan konstruksi dalam hal ini baja yang menjadi penunjang dalam pembangunan IKN.
“Dari data yang tercatat, Kementerian PUPR memperkirakan pada pembangunan IKN tahun 2023 -2024 membutuhkan sekitar kurang lebih 700.000 ton hingga 1 juta ton baja. Kebutuhan baja akan meningkat pada tahap pembangunan selanjutnya dengan perkiraan lebih dari 1 juta ton”Ujar Dewi
Selanjutnya Dewi chomistriana turut menambahkan Kementerian PUPR saat ini terus berupaya untuk mampu menghadapi Revolusi Industri melalui tersedianya big data untuk rantai pasok industri jasa konstruksi nasional. Hal ini yang kemudian menjadi landasan bagi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi untuk menyediakan suatu platform yang menyajikan berbagai informasi terkait rantai pasok konstruksi yakni (Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK).
“Harapannya SIMPK dapat menjadi sumber data dan informasi yang kredibel untuk material dan peralatan termasuk kebutuhan jenis baja yang benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan dalam pembangunan IKN” pungkas dewi.
Berkaitan dengan penggunaan Produk Dalam Negeri saat ini Kementerian PUPR mengharuskan pelaku pembangunan proyek IKN wajib menggunakan produk dalam negeri di mana komponen-komponennya sudah bisa diproduksi di dalam negeri, oleh sebab itu Kementerian PUPR mengapresiasi perusahaan dalam negeri seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Karya Logistik Nusantara dan perusahaan material baja nasional lainnya dalam memenuhi pasokan kebutuhan baja dalam Pembangunan Ibu Kota Nusantara. Penyelenggaraan kegiatan IBF 2023 dilaksanakan guna bersinergi dan mencari solusi permasalahan, serta memperoleh masukan atas kebijakan pengembangan industri baja nasional dalam rangka menciptakan kemandirian bangsa. Rangkaian acara IBF 2023 ini diikuti oleh industri terkait ekosistem industri baja yaitu 110 peserta pameran yang terdiri dari 76 perusahaan, empat kementerian, 16 asosiasi, empat perguruan tinggi, dan 15 UMKM. (HAR)