DJBK MATANGKAN PERSIAPAN FORNAS DENGAN FGD II

Menindaklanjuti arahan presiden mengenai peningkatan daya saing infrastruktur Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi berupaya melakukan percepatan daya saing infrastruktur. Salah satu rangkaian untuk menyelenggarakan Forum Nasional, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mengadakan kegiatan Focus Group Discusssion II Forum Nasional Strategi Peningkaran Produktivitas Konstruksi Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, yang dibuka oleh Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi, Ober Gultom pada Rabu (18/7).

Menindaklanjuti arahan presiden mengenai peningkatan daya saing infrastruktur Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi berupaya melakukan percepatan daya saing infrastruktur. Salah satu rangkaian untuk menyelenggarakan Forum Nasional, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mengadakan kegiatan Focus Group Discusssion II Forum Nasional Strategi Peningkaran Produktivitas Konstruksi Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, yang dibuka oleh Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi, Ober Gultom pada Rabu (18/7).

Kegiatan FGD II ini akan memvalidasi rumusan rekomendasi kebijakan yang telah disusun bersama pada saat FGD I terkait indikator daya saing yang berkaitan dengan bidang pekerjaan umum dan perumahan. Sehingga diharapkan FGD II ini menghasilkan prioritas opsi kebijakan strategi peningkatan produktivitas konstruksi infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan. Nantinya hasil dari rekomendasi kebijakan tersebut akan menjadi policy brief yang disampaikan oleh Menteri pada kegiatan Forum Nasional.

“Hari ini akan diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang fokus terhadap bagaimana kita meningkatkan daya saing Indonesia.”, ujar Ober.

FGD kedua ini sekaligus menjadi tahapan terakhir sebelum dilaksanakannya Forum Nasional yang rencanaya akan dilaksanakan pada Agustus Mendatang. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi membentuk tim khusus untuk merekomendasikan kebijakan yang perlu dikeluarkan untuk peningkatan daya saing infrastruktur. Tim khusus ini bertugas mengawal pilar-pilar yang berhubungan dengan infrastruktur. Hal tersebut mengacu pada laporan World Economic Forum mengenai pilar atau indikator daya saing. Sedangkan setelah dilakukan analisa, terdapat 7 pilar yang berhubungan dengan infrastruktur dan masing-masing pilar tersebut memiliki penanggung jawab dari tim khusus.

Dalam kesempatan tersebut, Ober menyampaikan kedepannya diharapkan daya saing sektor infrastruktur Indonesia dapat menyaingi negara-negara ASEAN lainnya. Selain itu, sebagai Pembina konstruksi di Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi juga terus melibatkan seluruk stakeholder jasa konstruksi yang diharapkan dapat memaksimalkan pergerakan percepatan daya saing.

SEBARKAN ARTIKEL INI!