“Sebagai pegawai atau insan PUPR, tanamkan selalu budaya kerja PUPR yaitu: berorientasi pada pencapaian misi dan tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai, mengedepankan kerjasama tim, dan professional dalam bekerja”, demikian disampaikan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yudha Mediawan saat memberikan arahan kepada 133 CPNS Formasi Tahun 2021 penempatan Ditjen Bina Konstruksi, Rabu (6/4) di Jakarta.
Internalisasi budaya kerja PUPR tersebut sangatlah penting, mengingat peran Ditjen Bina Konstruksi sangat strategis dalam mewujudkan infrastruktur berkualitas melalui dukungan industri konstruksi yang efektif dan efisien. “Pembangunan Infrastruktur jadi prioritas Pemerintah. Untuk itu di masa mendatang harus lebih banyak lagi infrastruktur yang berkualitas, smart dan ramah lingkungan dapat kita wujudkan. Disinilah industri konstruksi harus kita perkuat, melalui kolaborasi antar stakeholders konstruksi ”, ujar Yudha Mediawan.
Dirjen Bina Konstruksi juga mengingatkan kepada CNPS yang hadir bahwa pada saatnya nanti mereka akan menghadapi dunia kerja birokrasi yang sesungguhnya. Beberapa hal harus dipersiapkan diantaranya: bekerja dengan sigap, selalu berani, berintegritas dan menghindari konflik kepentingan; kuat, berani berkompetisi dan mengambil risiko; berjiwa seni, mengembangkan kreativitas, serta meluangkan waktu untuk hobi positif untuk keseimbangan agar tidak lupa bahagia.
“Saya juga ingin mengingatkan pesan yang telah disampaikan Bapak Menteri PUPR, bahwa dimanapun anda ditempatkan tetap memegang teguh prinsip 4 big no’s yaitu: no bribery, no kick back, no gift dan no luxurious lifestyle”, tegas Yudha.
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR memiliki Unit Pelaksana Teknis yang tersebar di 34 Provinsi. Diharapkan CPNS penempatan Ditjen Bina Konstruksi berkomitmen untuk ditempatkan dimana saja, mampu bekerja adaptif dan profesional, serta menjadikan unit tempat bekerja sebagai tempat untuk berproses belajar dan mengabdi membangun negeri.
Setelah melalui proses orientasi selama 14 (empat hari) di tingkat Kementerian, kegiatan peningkatan dan pembinaan akan dilanjutkan melalui pendalaman substansi pembinaan jasa konstruksi yang akan berlangsung selama 6 (enam) bulan, kemudian latsar dan bela negara. (tw)