DJBK – Jakarta. Sebagai salah satu tonggak pembangunan di Indonesia para ahli perencana dan ahli arsitektur harus berpikir kedepan dan memberikan nilai lebih terhadap konstruksi Indonesia. Seperti salah satunya membangun kawasan yang terintegrasi yang dapat mendukung pariwisata di Indonesia.
DJBK – Jakarta. Sebagai salah satu tonggak pembangunan di Indonesia para ahli perencana dan ahli arsitektur harus berpikir kedepan dan memberikan nilai lebih terhadap konstruksi Indonesia. Seperti salah satunya membangun kawasan yang terintegrasi yang dapat mendukung pariwisata di Indonesia.
“Pembangunan infrastruktur perlu menggunakan kreativitas untuk pengembangannya.”. Berikut disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Yusid Toyib dalam pembukaan kegiatan Workshop Continuing Professional Development Ahli Perencana Wilayah dan Kota dan Ahli Arsitektur di Jakarta, Kamis (6/10).
Continuing Professional Development (CPD) adalah upaya memelihara kompetensi tenaga ahli untuk menjalankan praktik tenaga ahli secara berkesinambungan. CPD merupakan log book yang berguna untuk mendokumentasikan kinerja yang telah dicapai selama karir tenaga ahli. Bagi pemerintah, dokumen CPD tenaga ahli konstruksi adalah gambaran asset SDM nasional untuk mengukur kekuatan insinyur Indonesia.
Selain untuk memelihara, mempertahankan, meningkatkan dan memperluas kompetensi, CPD bertujuan untuk menjamin pelayanan penyelenggaraan usaha jasa konstruksi. Selain bermanfaat untuk para tenaga ahli, CPD juga ditujukan untuk melindungi masyarakat dari praktek praktisi yang tidak berkualitas dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Permen PUPR No. 45 Tahun 2015 terkait pengembangan profesi. Kegiatan ini merupakan percontohan, dan setelahnya diharapkan terus diadakan kepada pihaknya masing-masing. Yusid juga mendorong para ahli ini untuk dapat go international. Dengan demikian, diharapkan pekerja Indonesia mendapatkan penghasilan yang setara dengan pekerja asing.