DJBK – JAKARTA (1/9) – Pekan lalu (1/9),Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) Kementerian PUPR menyelenggarakan workshop konstruksi ramping (Lean Construction) bagi masyarakat konstruksi Indonesia. Dalam sambutannya mewakili Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Bina Konstruksi,Panani Kesai mengatakan, “ Workshop ini ditujukan untuk untuk meningkatkan kapasitas masyarakat konstruksi di Indonesia dengan memperkenalkan pendekatan dan prinsip-prinsip Konstruksi Ramping atau Lean Construction dalam penyelenggaraan konstruksi.” Panani Kesai menambahkan, “ Lean Construction dimaksudkan untuk mendukung terselenggaranya pembangunan infrastruktur yang bermanfaat, memenuhi anggaran, memenuhi standar kualitas, selesai tepat waktu dan memberi perlindungan atas keselamatan komponen yang terlibat”.
DJBK – JAKARTA (1/9) – Pekan lalu (1/9),Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) Kementerian PUPR menyelenggarakan workshop konstruksi ramping (Lean Construction) bagi masyarakat konstruksi Indonesia. Dalam sambutannya mewakili Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Bina Konstruksi,Panani Kesai mengatakan, “ Workshop ini ditujukan untuk untuk meningkatkan kapasitas masyarakat konstruksi di Indonesia dengan memperkenalkan pendekatan dan prinsip-prinsip Konstruksi Ramping atau Lean Construction dalam penyelenggaraan konstruksi.” Panani Kesai menambahkan, “ Lean Construction dimaksudkan untuk mendukung terselenggaranya pembangunan infrastruktur yang bermanfaat, memenuhi anggaran, memenuhi standar kualitas, selesai tepat waktu dan memberi perlindungan atas keselamatan komponen yang terlibat”.
Panani Kesai juga menyampaikan, pada umumnya industri konstruksi Indonesia masih bergelut dengan permasalahan ketidakefisienan penyelenggaraan konstruksi. Tidak efisiennya penyelenggaraan konstruksi tersebut antara lain; pemborosan material, tahapan kerja dan metode konstruksi yang kurang tepat, adanya waktu tunggu, adanya repair dan rework dan penanganan material yang kurang baik. Berbagai permasalah tersebut mencerminkan rendahnya pemahaman penyelenggaraan konstruksi yang efisien dan efektif.
Saat ini, lean Construction dapat menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan ketidakefisienan penyelenggaraan konstruksi. Panani Kesai menegaskan, pendekatan lean construction secara sistematis mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan melalui perbaikan yang berlanjut untuk memaksimalkan nilai yang ingin dicapai pengguna akhir. “ Pendekatan lean construction dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi selama perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi selanjutnya, ujar Panani Kesai.
Workshop dan Sosialisasi Lean Construction yang diselenggarakan DJBK pada pekan lalu (1 sampai 2 September 2016) tersebut diharapkan mendorong stakeholder terkait agar menjadi pelopor penerapan prinsip lean construction dalam praktek konstruksi. Melalui penerapan lean construction, diharapkan produktivitas Industri Konstruksi Indonesia akan semakin meningkat, khususnya dalam menjawab tantangan penyediaan Infrastruktur berkualitas.
Workshop dan Sosialisasi Lean Construction dalam meningkatkan kapasitas masyarakat kosntruksi merupakan salah satu dari berbagai upaya DJBK sebagai bagian dari Kementerian PUPR untuk meningkatkan kapasitas dan pengendalian kualitas konstruksi nasional. Hal ini sangat penting, karena infrastruktur yang berkualitas akan mendorong pada kesejahteraan rakyat. (dn)