BELA NEGARA MUDAH DIIMPLEMENTASIKAN DI LINGKUNGAN KERJA

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib, menghendaki agar para pegawai di Direktorat Jenderal Bina Konstruksi memiliki jiwa bela negara yang harus bisa diterapkan seluruh pekerjaan dan kehidupan. Berbicara tentang Bela Negara di pekerjaan adalah berarti mengimplementasikan nilai Komptensi, Integritas, Transparan dan Akuntabilitas, seperti nilai-nilai yang DJBK miliki selama ini,” ujarnya, pada Dialog Implementasi Bela Negara dalam Kehidupan Sehari-hari hari ini (07/06) di Jakarta.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib, menghendaki agar para pegawai di Direktorat Jenderal Bina Konstruksi memiliki jiwa bela negara yang harus bisa diterapkan seluruh pekerjaan dan kehidupan. Berbicara tentang Bela Negara di pekerjaan adalah berarti mengimplementasikan nilai Komptensi, Integritas, Transparan dan Akuntabilitas, seperti nilai-nilai yang DJBK miliki selama ini,” ujarnya, pada Dialog Implementasi Bela Negara dalam Kehidupan Sehari-hari hari ini (07/06) di Jakarta.

Berbicara pada forum tersebut Direktur Pemantapan Semangat Bela Negara, Lemhamnas RI, Brigjen TNI, Asrobudi, mengatakan bahwa Bela Negara bukan selalu diartikan mengangkat senjata untuk berperang tapi melakukan hal-hal kecil untuk kebaikan lingkungan sekitar juga termasuk bela negara. Bela negara juga berarti peduli terhadap sesama, saling tenggangrasa, dan gotong royong.

Dengan Bela negara diharapkan muncul insan-insan di Direktorat Jenderal Bina Konstruksi memiliki karakter yang kuat dan berkomitmen untuk bisa melakukan perubahan untuk lebih Kompeten, Jujur, Transparan serta dapat menjalankan aturan yang berlaku.

Tidak perlu mendefinisikan terlalu jauh terlebih dahulu tentang bela negara, menjaga kebersihan tempat bekerja, membuat nyaman gedung bekerja, bangun kepedulian antara sesama, juga termasuk bela negara. “6 bulan ke depan akan bisa dirasakan dampaknya apa manfaat Implementasi bela negara ini”, Ujar Asrobudi.

Terdapat tantangan ke depan yang sangat sulit dihadapi jika kita tidak bersama-sama untuk menyelesaikannya, bukan hanya  peperangan dalam arti sebenarnya namun karena adanya pihak pertama yang meminta bantuan pihak ketiga memanfaatkan teknologi untuk membuat kita berdarah-darah, itu yang harus menjadi perhatian bersama. Perang di masa yang akan datang itu diantaranya proxy war, hybrid warfare, cyber & network centric warfare, perang asimetris, sistem senjata teknologi tinggi, perang terbatas tapi berlarut, urban & human.

Selain itu, bela negara pun berarti mengedepankan kita untuk mencintai keluarga dan mengedepankan kasih sayang kepada anak-anak kita. Dengan mendidik dan memberikan perhatian lebih kepada anak-anak kita berarti membuat Indonesia lebih baik di masa yang akan datang (dn).

     

SEBARKAN ARTIKEL INI!