DJBK-JAKARTA. Sebagai rangkaian acara Konstruksi Indonesia 2018, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan Bilateral Meeting dengan Malaysia, Australia, India, dan Cina di Jakarta, Rabu (31/10).
DJBK-JAKARTA. Sebagai rangkaian acara Konstruksi Indonesia 2018, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan Bilateral Meeting dengan Malaysia, Australia, India, dan Cina di Jakarta, Rabu (31/10).
Delegasi Bilateral Meeting dari Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin dan yang didampingi oleh jajaran pejabat tinggi pratama Ditjen Bina Konstruksi dan pelaku usaha sektor konstruksi di Indonesia. Adapun mitra Bilateral Meeting dari negara sahabat diwakili oleh para pelaku usaha sektor konstruksi dengan didampingi oleh Kedutaan Besar masing-masing negara.
Delegasi pertama yang diterima oleh delegasi Indonesia dalam Bilateral Meeting adalah Malaysia yang diwakili Construction Industry Development Board (CIDB) yang dipimpin oleh General manager CIDB Muhammad Zaid Zakarya. oleh Dalam kesempatan ini, kedatangan delegasi Malaysia untuk ramah tamah dan diskusi terkait potensi kerja sama dalam upaya peningkatan kapasitas TKK.
Pertemuan Bilateral Meeting selanjutnya adalah Australia yang diwakili oleh perwakilan Department of Foreign Affairs dan Trade (DFAT) Australia. Delegasi Australia dipimpin oleh Steven Barraclough selaku Minister Counsellor for Economic, Investment, and Infrastructure at the Australian Embassy.
Pertemuan ini terdapat agenda penandatanganan Letter of Cooperation (LoC) antara kedua negara terkait peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), implementasi kesetaraan gender, dan pengembangan sistem pelatihan berbasis kompetensi di bidang jasa konstruksi di Indonesia. LoC ditandatangani oleh Bapak Direktur Jenderal Bina Konstruksi mewakili Kementerian PUPR dan Mr. Steven Barraclough mewakili DFAT Australia.
Penandatanganan LoC tersebut sekaligus penegasan pelaksanaan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) di mana Pemerintah Australia melalui KIAT akan memberikan dana hibah sebesar AUD 6,246,684 atau sekitar Rp 68,13 Miliar untuk pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan kesetaraan gender di bidang jasa konstruksi. Serta pemberian dana hibah sebesar AUD 2,000,000 atau sekitar Rp. 21,81 Miliar untuk pengembangan sistem pelatihan berbasis kompetensi di bidang jasa konstruksi di Indonesia.
Delegasi selanjutnya adalah delegasi India yang diwakili oleh Indian Chamber of Commerce (ICC). Delegasi India dipimpin oleh Ambassador of India to Indonesia, Mr. Pradeep Kumar Rawat dan membicarakan rencana pengembangan kerja sama ke depan antara kedua negara khususnya di bidang teknologi dan pengembangan pusat pelatihan bidang konstruksi. Pada tahun 2007 lalu, Kementerian PUPR pernah mendapatkan bantuan dari India berupa peralatan pelatihan jasa konstruksi (workshop) yang saat ini dikelola oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh dan Wilayah III Jakarta.
Agenda Bilateral Meeting hari pertama ditutup dengan pertemuan antara Indonesia dan delegasi Cina yang membawa serta asosiasi, konsultan dan developer Building Information Modeling (BIM). Pada pertemuan ini membahas peluang pengembangan teknologi BIM, peningkatan kapasitas TKK, kegiatan promosi dan peluang kerja sama bidang jasa konstruksi antara Indonesia dan Cina.
Pada Bilateral Meeting hari ke-2, Indonesia akan menerima delegasi Inggris yang dipimpin oleh Joel Derbyshire selaku Director Department of International Trade, British Embassy. Rombongan Inggris juga akan membawa serta tenaga ahli dan perwakilan dari berbagai sektor usaha konstruksi. Agenda yang dibahas adalah tentang potensi kerja sama bidang jasa konstruksi, khususnya pada sektor jalan dan jembatan dan potensi peluang kerja sama dengan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) di Indonesia.
“Saya berharap dengan adanya pertemuan ini dapat menjadi wadah berkumpulnya stakeholders konstruksi baik dari dalam maupun luar negeri dan dimanfaatkan sebagai solusi sekaligus tempat berkoodinasi antara Pemerintah dan pelaku usaha dalam mendukung ketersediaan pasokan sumber daya konstruksi dan investasi infrastruktur”, ujar Syarif.
Kegiatan Bilateral Meeting pada event Konstruksi Indonesia 2018 diharapkan menjadi salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kapasitas Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia melalui promosi dan potensi peluang kerja sama dengan berbagai negara. Kegiatan ini diharapkan mampu mempererat hubungan baik antara Indonesia dengan negara-negara sahabat dan memberikan dampak positif bagi kemajuan industri jasa konstruksi di Indonesia pada masa mendatang.