Kementerian PUPR Melakukan Uji Kompetensi dan Sertifikasi Operator Crawler Crane dan Teknisi Presstressing Equipment

“Tidak ada cara lain selain mempercepat pembangunan infrastruktur, karena melalui infrastruktur roda perekonomian masyarakat turut berjalan dengan baik” Ungkap Direktur Jenderal Bina Konstruksi yang diwakili Sesditjen Bina Konstruksi Yaya Supriyatna Sumadinata saat membuka acara Uji Kompetensi dan Sertifikasi Operator Crawler Crane dan Teknisi Prestrssing Equipment bekerjasama dengan Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I), Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi DKI Jakarta, dan PT. Superkrane Mitra Utama dan PT. WIKA Beton , pada Rabu (19/09) di Jakarta.

DJBK-JAKARTA. Pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama Pemerintah. Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, karena dengan Pembangunan Infrastruktur maka seluruh sektor akan turut terpacu termasuk perekonomian akan ikut terungkit. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Bina Konstruksi yang diwakili Sesditjen Bina Konstruksi Yaya Supriyatna saat membuka acara Uji Kompetensi dan Sertifikasi Operator Crawler Crane dan Teknisi Prestressing Equipment bekerjasama dengan Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I), Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi DKI Jakarta, dan PT. Superkrane Mitra Utama dan  PT. WIKA Beton,  Rabu (19/09) di Jakarta.

Untuk dapat melaksanakan Pembangunan Infrastruktur yang baik, dukungan material peralatan serta sumber daya manusia yang baik mutlak diperlukan. Oleh karenanya, Operator alat berat menjadi tenaga kerja konstruksi yang central dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Sayangnya, di Indonesia tenaga kerja konstruksi operator masih sedikit. Meski memiliki kemampuan dan pengalaman namun masih sedikit yang memiliki sertifikat dan tergolong tenaga kerja ahli. Padahal, di lapangan tenaga kerja ahli terutama operator crawler crane dan teknisi prestressing equipment sangat diperlukan.

 “Ibarat berkendara, banyak yang bisa berkendara di jalan raya, namun belum semua yang memiliki surat ijin berkendara. Pengalaman dan kemampuan dalam mengoperasikan alat berat yang Bapak-Bapak miliki juga harus disertai dengan surat ijin atau sertifikat.” Ujar Yaya

Yaya menambahkan bahwa sertifikat adalah bentuk pengakuan dari kemampuan dan keterampilan kerja tenaga kerja konstruksi. Manfaat dari sertifikat akan terasa saat pekerjaan konstruksi mengalami masalah, termasuk ketika terjadi kecelakaan konstruksi. Padahal tenaga kerja konstruksi akan dilindung oleh Pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang No 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.

Produk-produk beton pracetak telah banyak digunakan dalam proyek-proyek konstruksi seperti konstruksi layang baik tol maupun non tol, jembatan, bangunan huni, hingga gedung-gedug pencakar langit. Produk prategang (Prestressing) merupakan metode meningkatkan kekuatan struktur beton, telah banyak digunakan dalam konstruksi layang (elevated construction). Dengan metode ini dapat diperoleh plat beton yang kuat, ramping, dan efisien jika dibandingkan dengan konstruksi tanpa prategang.

“Konstruksi beton sudah memberikan banyak kemudahan bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia selain karena mutu dan keandalan yang lebih terjamin, produk konstruksi beton mampu menghemat waktu dan biaya sehingga pekerjaan konstruksi bisa selesai tepat waktu. ” Ucap Yaya

Acara ini diikuti oleh 57 (lima puluh tujuh) orang peserta, dengan rincian : 14 (empat belas) orang peserta uji Operator Crawler Crane dan 43 (empat puluh tiga) orang peserta uji Teknisi Presstressing  Equipment. Para peserta yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan Sertifikat Kompetensi Terampilan tingkat I hingga III. Terselenggaranya acara ini berkat kerjasama antara Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR melalui Balai Material dan Peralatan Konstruksi bekerjasama dengan AP3I dan PT. Super Krane Mitra Utama dan PT. Wika Beton, dalam hal penyediaan alat-alat pendukung dalam kegiatan uji, maupun untuk peserta uji itu sendiri. (ndri/tw)

SEBARKAN ARTIKEL INI!